Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu dan Dibantai, Macan Tutul Punah

Kompas.com - 20/10/2010, 22:11 WIB

PEKALONGAN, KOMPAS.com — Macan tutul (Panthera pardus) di kawasan hutan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, saat ini terancam punah akibat perburuan liar.

Pengamat Lingkungan Comunity Forestry Kabupaten Pekalongan, Kendi, Rabu (20/10/2010), mengemukakan, macan tutul di hutan Petungkriyono kian menurun, bahkan kini terancam punah.

Menurut dia, selain akibat perburuan liar, menurunnya jumlah populasi fauna endemik di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, itu juga disebabkan semakin terdesaknya lahan konservasi untuk kehidupan fauna tersebut.

Habitat macan tutul ini kini diperkirakan masih berada di kawasan hutan Sawangan, Larangan, Kendeng, Soko Kembang. Wilayah ini masih dalam satu lingkungan kawasan hutan Petungkriyono.

Ia mengatakan, berkurangnya populasi macan tutul dan satwa lainnya dilindungi negara ini diharapkan menjadi keprihatinan semua pihak.

"Kami berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) lebih meningkatkan koordinasi dengan pihak lainnya untuk pengamanan satwa langka tersebut dari kepunahan," katanya.

Ia mengatakan, saat ini jumlah macan tutul di kawasan hutan lindung Petungkriyono seluas 5.300 hektar hanya sekitar 18 ekor.

Padahal dari identifikasi lacak jejak dan lacak bekas yang dilakukan pada 2001- 2002, katanya, populasi macan tutul diperkirakan mencapai 32 ekor.

"Jumlah satwa langka akan semakin punah jika tidak ada antisipasi pengamanan karena perburuan liar masih sering terjadi di kawasan hutan tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com