Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Dendam Tempat Untuk Ngabuburit

Kompas.com - 16/08/2010, 15:14 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Warga Kota Bengkulu selama bulan Ramadhan ini memadati obyek wisata Danau Dendam Tak Sudah, setempat, terutama menjelang berbuka dan setelah salat subuh.

"Sambil menunggu waktu berbuka puasa kami bersama keluarga menikmati hijaunya air danau Dendam, sedangkan di kawasan itu banyak juga berbagai jenis makanan ringan dijual pedagang," kata Himawan, Senin (16/8/2010).

Setiap sore hari tempat duduk di kawasan itu penuh dipadati pengunjung ada juga yang memancing ikan bersama keluarga, karena hawanya cukup sejuk dan bisa menahan dahaga di sore hari.

Sedang pagi harinya usai salat subuh berjalan bersama keluarga dengan menikmati areal persawahan di sekitar itu sambil menunggu nelayan pulang menangkap ikan.

"Kami pulang setelah dapat ikan yang dijajakan para nelayan danau itu, dengan harga relatip murah bila dibandingkan dengan harga di pasaran," katanya.

Seorang pedagang makanan dan minuman kelapa muda di kawasan itu Siti fatimah menuturkan, pengunjung selama bulan puasa ini meningkat dua kali lipat karena mereka gratis ke obyek wisata tersebut.

Obyek wisata Danau Dendam itu berada di poros jalan Dusun Besar- Desa Suabaya yang merupakan jalan lintas tengah Bengkulu-Curup-Lubuk Linggau, Sumsel.

Selama ini obyek wisata itu hanya sebagai pelintasan jalan umum, namun pada bulan puasa ini banyak masyarakat berisitrirahat menunggu waktu berbuka puasa.

Sedangkan pagi harinya banyak anak remaja memadati seluruh anjungan yang menghadap ke danau sambil menikmati mata hari terbit, disamping melihat nelayan menangkap ikan.

"Menu makanan yang disajikan pedagang di kawasan itu selain kelapa muda, juga berbagai minuman lezat lainnya, jagung panggang, roti bakar dan berbagai masakan khas Bengkulu," katanya.

Sementara Kepala Balai konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Andi Basrah melalui Kabag TU Supartono mengatakan, Danau dendam tak Sudah itu termasuk dalam kawasan Cagar Alam Dusun Besar.

Di sekitarnya tumbuh berbagai jenis tanaman langka antara lain tanaman langka yaitu bunga anggrek pinsil (vanda hookeriana), yang terancam punah, di samping air danau itu menjadi satu-satunya irigasi ribuan hektare areal persawahan warga Kota Bengkulu.

"Sampai sekarang dilarang mendirikan bangunan permanen di sekitarnya karena akan merusak keaslian Danau yang bersejarah itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com