Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ton Ikan Mas Mati Misterius

Kompas.com - 04/08/2010, 21:41 WIB

LUBUKLINGAU, KOMPAS.com - Belasan ton ikan mas dan ikan nila milik pengusaha kolam air deras di Kota Lubuklinggau dan sebagian di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra selatan, mati mendadak.

"Ikan budi daya itu mati diduga karena terkena racun potasium, ini terlihat sebagian mata ikan pecah. Untuk mengurangi kerguian terpaksa ikan dipanen dan dijual dengan harga murah," kata Darus (35), pemilik kolam air deras di Kelurahan Karang Ketuan, Kota Lubuklinggau, Rabu (4/8/2010).

Akibat kejadian pada Rabu sekitar pukul 04.00 WIB, ia mengalami kerugian mencapai Rp 15 juta, dengan asumsi harga jual ikan mas ke tingkat pedagang Rp 15.000/Kg.

Untuk mengantisipasi racun itu, ia sebelumnya sudah menabur garam untuk menetralisir racun yang ada di air, namun hal itu tidak berhasil.

Hal yang sama juga dialami oleh pengusaha kolam lainnya antara lain Silo yang ikannya mati mencapai 500 Kg, Yumarsono 400 Kg, dan Riduan sebanyak 1,5 ton.

Kemudian Pian sebanyak satu ton, Apung 100 Kg, Jamil 100 Kg, dan Tarmizi satu ton. Sedangkan kolam ikan milik mantan Bupati Musi Rawas H Ibnu Amin, petani Sarbi dan Wito jumlah ikan mereka mati mencapai puluhan ton.

Menurut para pemilik kolam, kejadian ini merupakan yang kesekian kali, racun itu diduga berasal dari air irigasi yang mengairi usaha mereka yang berusumber dari bendungan Watervang Lubuklinggau dan mengalir ke desa-desa di Kecamatan Muara Beliti dan Tugumulyo, Musi Rawas.

Menurut petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau Rusmiati dari data sementara yang mereka terima jumlah ikan yang mati mencapai 15 ton terdiri atas jenis ikan mas dan nila.

Ikan yang mati tersebut diperkirakan akibat racun, namun sejauh ini jenis racun masih diteliti di laboratorium. Ikan mati dengan mata pecah diduga terkena racun itu yang bisa mematikan ikan dalam jumlah banyak dalam tempo 1,5 jam.

"Kejadian seperti ini juga pernah menimpa kolam milik pengusaha di Kelurahan Eka Marga, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II pada awal Juni 2010, sehingga mengalami kerugian hampir Rp 2 miliar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com