Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Ditebangi, Ratusan Kera Mengamuk

Kompas.com - 24/01/2010, 16:10 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com - Aksi ratusan kera di perbukitan Curug Cisayang, Kampung Cisayang, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat resah warga setempat karena hasil pertanian milik mereka dirusak. Ratusan kera ini merusak tanaman palawija, padi dan kacang-kacangan

Kepala Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Roni Mamahit menuturkan, kejadian itu telah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu. Bahkan, warga di dua RT, yakni RT 12 dan RT 13 Kampung Cisayang pernah melakukan perburuan terhadap kera-kera tersebut.

"Warga berhasil menangkap 30 ekor kera yang seringkali berkeliaran di sekitar pemukiman. Warga pernah memberikan racun kepada kera-kera tersebut melalui pisang yang diberikan, namun tak efektif," katanya.

Ia menilai ratusan kera turun ke perbukitan dan merusak tanaman pertanian milik warga karena habitat kera telah dirusak. "Di perbukitan tersebut, terdapat hutan produksi milik Perhutani. Perhutani sering melakukan penebangan pohon, sehingga merusak habitat kera," ujarnya.

Akibatnya, ratusan kera liar itu marah sehingga kemudian  merusak tanaman milik warga. Oleh karena itu, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya bersama warga akan melakukan penangkapan ratusan kera liar itu, sehingga tidak ada lagi tanaman pertanian milik warga yang rusak.
     
Ia mengaku dilematis untuk membunuh ratusan kera liar itu karena di satu sisi kera merupakan satwa yang dilindungi, namun di sisi lain keberadaan kera itu meresahkan warga. "Saya minta agar dinas terkait membantu untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga warga tidak merasa dirugikan. warga pun tidak melakukan pelanggaran dalam membunuh satwa yang dilindungi tersebut," tuturnya.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com