Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kaitkan Penembakan Di Perbatasan dengan Kematian Kelly Kwalik

Kompas.com - 19/12/2009, 22:33 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Beberapa orang mengkhawatirkan kematian Kelly Kwalik di tangan aparat akan berbuntut pada aksi balas dendam yang akan dilakukan pendukung dan pengikut panglima TPN OPM itu.

Kekhawatiran ini dikuatkan dengan aksi penembakan terhadap warga sipil oleh kelompok bersenjata tidak dikenal di perbatasan Papua-Papua Niugini yang mengakibatkan seorang tewas dan seorang lainnya luka kritis. "Jangan dikait-kaitkan penembakan dan kematian Kelly Kwalik," ujar Komisaris Besar Agus Rianto, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Sabtu (19/12) kepada Kompas.

Ia mengatakan, kedua kasus itu berdiri sendiri dan untuk sementara tidak ada kaitan satu dengan yang lain. Agus menuturkan petugas akan mempelajari kasus itu. "Jika pelaku penembakan berhasil ditangkap, maka modus dan tujuan penembakan akan diketahui," jelasnya.

Selama siang hingga sore tadi petugas reserse dan kriminal Polresta Jayapura telah melakukan olah tempat kejadin perkara di gerbang masuk utama perbatasan Papua-PNG, di Kampung Skouw Distrik Muaratami.

Korban, Abdul Muksin (37) tewas setelah ditembak tiga kali di bagian leher, perut, dan pinggang. Sopir mobil rental di Hotel Relat Jayapura itu seperti pekan-pekan lalu menjemput temannya Fadli Sagaf yang bekerja di PNG.

Saat keduanya berbincang, tiba-tiba sekelompok orang (lebih dari 3 orang) mendatangi korban. Tanpa sebab dan lain hal, pelaku menarik pelatuk senjata genggamnya hingga korban bersimbah darah. Pelaku kemudian lari ke hutan wilayah PNG sambil melepaskan peluru ke arah Fadli yang berusaha kabut. Fadli tertembus peluru di punggung dan kaki saat melarikan diri ke arah PNG.

Oleh petugas PNG, ia dilarikan ke RS Vanimo PNG. Malam harinya, ia dijemput dan dipindahkan ke RS Polri Bhayangkara di Jayapura. Kemudian, ia dipindahkan lagi ke RS Marthen Indej karena ketiadaan dokter bedah. Sementara Abdul Muksin dibawa petugas di pos keamanan perbatasan yang berjarak hanya 300 meter dari lokasi kejadian ke Puskesmas Koya Barat.

Korban meninggal dalam perjalanan dan jenazahnya kini ditarih di RSUD dok II Jayapura. Belsan keluarga dan teman-teman korban telah menungguinya di kamar jenazah. "Kami keluarga Almarhum Abdul Muksin dan kekerabatan Maluku Utara menyerahkan penembakan ini ke polisi," ujar Ati Achmad, jurubicara keluarga yang juga paman korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com