Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Kapal Cepat Tidak Beroperasi

Kompas.com - 23/11/2009, 19:07 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Administrator Pelabuhan atau Adpel Bakauheni sudah melarang kapal penumpang cepat yang melayani rute Pelabuhan Bakauheni Pelabuhan Merak untuk beroperasi sejak sepekan terakhir. Hal itu karena faktor cuaca buruk yang disertai hujan, angin, dan kabut di Selat Sunda.

Rochadi, Kepala Adpel Bakauheni, Senin (23/11) mengatakan, kondisi Selat Sunda dalam beberapa hari terakhir kurang mendukung beroperasinya kapal kecil ataupun kapal nelayan menyusul terjadinya angin kencang dan hujan. Selain itu, di perairan Selat Sunda kadang-kadang berkabut sehingga semakin tidak mendukung operasional.

"Kami sudah melarang kapal penumpang cepat untuk tidak beroperasi sejak 16 November 2009 sampai hari ini," ujar Rochadi.

Total ada empat unit kapal penumpang cepat yang tidak beroperasi. Sementara, penyeberangan rute Pelabuhan BakauheniPelabuhan Merak dilayani oleh kapal feri roll on roll off (roro).

Neneng Kusrini, Kepala Kelompok Data dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Maritim Bandar Lampung mengatakan, pemantauan Stasiun Meteorologi Maritim Bandar Lampung menunjukkan, adanya daerah bertekanan rendah di perairan barat Lampung mengakibatkan di perairan wilayah barat Lampung dan perairan selatan Selat Sunda angin bertiup dari tenggara ke selatan dengan kecepatan 10-25 knot. Kecepatan angin tersebut mengakibatkan gelombang rata-rata di perairan barat Lampung mencapai dua meter, sementara tinggi gelombang maksimal yang bisa terjadi mencapai tiga meter.

Di perairan Selat Sunda, angin bertiup dengan kecepatan 620 knot. Dengan kecepatan angin tersebut, rata-rata tinggi gelombang yang terjadi mencapai 0,8 meter dan tinggi gelombang maksimal setinggi 1,5 meter. Gelombang tinggi itu akan berlangsung sampai dengan Rabu (25/11).

Rochadi mengatakan, dengan tinggi gelombang tersebut kapal penumpang cepat akan dihentikan pengoperasiannya karena akan berbahaya. Dalam kondisi cuaca buruk seperti sekarang, penyeberang disarankan untuk lebih baik mempergunakan kapal feri roro.

"Meski pelayaran lambat, namun penyeberangan lebih aman," ujar Rochadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com