Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Warga Pariaman Masih Tertimbun

Kompas.com - 03/10/2009, 07:54 WIB

PARIAMAN, KOMPAS.com — Sedikitnya 400 lebih warga di Dusun Cumanak, Lubuk Laweh; dan Pulau Koto, Nagari Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat masih tertimbun akibat longsor yang terjadi akibat gempa 7,6 skala Richter pada 30 September 2009.

Hingga Jumat (2/10), sebanyak 19 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan cara tradisional oleh tim SAR gabungan, termasuk dari Sumatera Selatan dan warga setempat sejak Kamis hingga Jumat sore.

Pencarian ratusan warga yang tertimbun hanya mengandalkan peralatan empat mesin pemotong kayu dan linggis.

Alat pemotong kayu digunakan untuk memotong pohon-pohon durian dan kelapa yang sudah menimbun rumah warga, sedangkan linggis untuk mengungkit batang kayu, batu-batuan, dan tanah.

Material longsor tersebut telah menimbun sekitar 60 keluarga di Cumanak, 50 keluarga di Dusun Lubuk Laweh, dan 17 keluarga di Pulau Koto.

"Kami hanya dengan alat manual saja, belum datang bantuan alat berat untuk menyingkirkan material longsor. Pencarian dilanjutkan Sabtu (3/10) pagi," kata Yusuf, warga sekitar yang membantu tim SAR gabungan.

Data Posko Tim Kesehatan Sumatera Selatan di Pulau Koto, Kecamatan Tandike, menyebutkan ke-19 korban tewas yang berhasil dievakuasi itu adalah Fajar (2,5), Novri Doni (11), Ny Baradi (70), Khaidir (37), dan Wirda (6).

Selanjutnya, Kamarullah (72), Nurjani (67), dua bersaudara Diva (15) dan Devi (17), Haikal (3), Sinal (20), Peni (12), Lenggogeni (27), Silau (63), dan Sutan Kudun (35).

Selain itu, Sutan Batawi (31 Tahun), Andi (7 Tahun), Rozi (17 Tahun), dan bagian kaki yang berdasarkan hasil identifikasi diduga milik perempuan yang ditemukan sebelumnya.

Gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Sumatera Barat pada Rabu lalu menyebabkan 80 persen dari semua rumah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman hancur, dan 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman terkena dampak gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com