Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depkes: Banyak Korban Gempa Menderita Patah Tulang

Kompas.com - 02/10/2009, 19:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  -  Korban gempa bumi di Padang banyak menderita patah tulang atau fraktur. Untuk menangani kondisi korban tersebut keberadaan dokter spesialis bedah ortopedi dan bedah umum menjadi penting dalam masa tanggap darurat ini.    

Berdasarkan permintaan, tenaga medis yang dibutuhkan khususnya spesialis bedah ortopedi untuk korban yang patah tulang. Selain itu dibutuhkan banyak perban dan pen (logam untuk membantu proses penyambungan tulang).

"Dalam bencana gempa kasus fraktur banyak t erjadi karena korban tertimpa runtuhan. Bencana gempa di Yogyakarta juga demikian," ujar Kepala Bidang Pemantauan dan Informasi Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Departemen Kesehatan, Yusrizal, Jumat (2/10).

Berdasarkan pendataan Departemen Kesehatan, sejauh ini, total tenaga kesehatan yang sudah ada sebanyak 226 orang. Sebanyak 12 orang diantaranya spesialis bedah ortopedi dan 17 orang dokter bedah umum. Selebihnya ialah 37 dokter umum, 3 tenaga untuk menilai situasi, 2 spesialis bedah syaraf, 8 spesialis anestesi, 1 dokter kandungan, 3 dokter anak, 3 dokter penyakit dalam, 3 spesialis mata, 1 spesialis jiwa, 47 perawat, 18 perawat mahir 18, 1 penata anestesi, 1 bidan, dan 5 asisten apoteker. Terdapat pula 9 sarjana kesehatan, 3 kesehatan lingkungan, 1 petugas komunikasi, 3 petugas administrasi, 1 petugas gizi, 3 petugas logistik, 16 supir dan 27 orang tenaga lain bantuan.  

"Masa tanggap darurat cukup panjang yakni mencapai dua bulan sehingga harus diantisipasi tenaga penggantinya," ujar Yusrizal. Pelayanan kesehatan darurat bagi korban bencana tidak dipungut bayaran.   

Kepala Pusat Komunikasi Publik Depkes, Lily S Sulistyowati melalui siaran persnya menyatakan, Departemen Kesehatan telah mengirimkan bantuan dana operasio nal sebesar Rp 200 juta, 1,5 ton obat-obatan, 200 buah kantong mayat, dan 5 ton Makanan Pendamping-ASI. Sejumlah instansi seperti TNI, sejumlah dinas kesehatan, Pusat Penanggulangan Krisis di beberapa wila yah juga mengirimkan bantuan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com