Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teriakan Tolong Itu Masih Terngiang

Kompas.com - 02/10/2009, 09:53 WIB

KOMPAS.com-Razali masih terlihat lemah saat datang di kamar mayat RS M Djamil, Padang, Kamis (1/10). Kepalanya yang bocor dibungkus kain putih. Punggungnya juga terluka.

“Alhamdulillah atas pertolongan Allah saya bisa selamat, meski kepala bocor dan mendapatkan lima jahitan serta punggung luka,” ujarnya kepada Tribun di intalasi kamar mayat itu.

Razali mencari kawannya, sesama peserta bimbingan teknis pengelolaan tambak tinggi yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar di Hotel Ambacang, Jalan Bundo Kanduang, Padang.

Dengan kalimat yang terputus karena mengingat kembali detik-detik gempa yang meluluhlantakkan hotel itu, Razali yang berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota ini bercerita. “Saya selamat berkat pertolongan Tuhan,” ujarnya.

Sesaat setelah gempa kedua, ia berlari keluar ruangan acara itu. Ia melihat puluhan orang di hotel sudah panik dan berteriak. Ia terus berlari dan memutuskan meloncat dari lantai dua ke basement hotel tersebut. Ia selamat meski kepala dan punggungnya terluka akibat terkena reruntuhan gempa.

Namun, Razali tetap terpukul karena rekan satu kabupaten dengannya tidak selamat. Andi, nama kawannya, itu baru bisa dievakuasi, Kamis pagi, dalam keadaan sudah tidak bernyawa. ”Saya tak dapat selamatkan Andi. Padahal di saat pelatihan maupun lari ketika gempa terjadi selalu berada di belakang saya,” ujarnya.

Dalam keadaan sangat mencekam, usai ditimpa reruntuhan. Ia merangkak keluar dari reruntuhan. Di saat merangkak itulah, ia melihat beberapa tangan melambai meminta pertolongan. Ia juga mendengar suara memelas.  “Teriakan minta tolong dari tamu hotel itu juga sayup saya dengar. Sampai saat ini masih terngiang di telinga saya, tapi saya tak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri, mengatakan peserta pelatihan bintek di Ambacang itu berasal dari 19 kabupaten dan kota se-Sumbar. Jumlahnya ada 25 orang ditambah narasumber dan panitia menjadi 30 orang.

“Selamat dari reruntuhan hotel akibat gempa baru lima orang sedangkan yang berhasil dievakuasi sampai Kamis sore baru lima orang juga,” kata Yosmeri.

Termasuk Andi, kawan Razali, yang menurut rencana malam ini juga ia bawa dengan ambulans ke Limapuluh Kota. “Keluarga korban sudah menunggu di kampung,” ujar Razali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com