Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Nana: Kami Minta Maaf pada Bangsa Indonesia

Kompas.com - 14/08/2009, 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Endang Sutrisna, kakak kandung Nana Ikhwan Maulana (28), akhirnya mendatangi ruang instalasi jenazah RS Polri untuk mengambil jenazah Nana setelah mendapatkan kepastian dari hasil tes DNA yang dikeluarkan Mabes Polri hari ini.

Seusai mengambil jenazah Nana, Endang melalui wartawan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas perbuatan adiknya. "Apa pun yang terjadi saya minta maaf kepada seluruh bangsa karena ini (Nana) anak bangsa. Kejahatan ini (terorisme) urusan kita semua," ujarnya dengan logat khas Sunda.

Namun, ia menolak berkomentar lebih lanjut ketika diberondong pertanyaan oleh puluhan wartawan yang menunggu. "Punten nya (permisi)," ucapnya singkat lalu masuk ke dalam mobil Terano silver dengan nomor polisi A 1659 AB.

Sebelumnya, ambulans berwarna silver dengan nomor polisi B 1017 TX datang sekitar pukul 16.35 langsung parkir tepat di depan ruang jenazah RS Polri. 10 menit kemudian seorang petugas keluar dari ruang jenazah sambil membawa peti kecil berwarna coklat tempat jasad Nana lalu dimasukkan ke dalam ambulans.

Awalnya, para wartawan tidak mengetahui tentang kedatangan keluarga Nana tersebut. Wartawan baru mengetahui setelah jenazah Nana masuk ke dalam ambulans, lalu muncul Endang dari ruangan di samping kamar mayat.

Ambulans serta kendaraan yang ditumpangi Endang langsung meninggalkan RS Polri untuk membawa jenazah ke kediaman keluarga di desa Labuan, Kecamatan Labuan, Pandenglang, Banten, dan selanjutnya dimakamkan hari ini.

Nana merupakan pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu. Diduga ia direkrut oleh Saefuddin Jaelani yang hingga saat ini masih buron. Kepastian bahwa Nana merupakan keluarga mereka setelah Mabes melakukan pengambilan sampel DNA terhadap ibu Nana, Jubaedah, serta ke empat kakak Nana yaitu Komarudin, Endang Sutisna, dan Juhra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com