Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Ibrohim Dikubur di Kuningan

Kompas.com - 12/08/2009, 12:23 WIB

KUNINGAN, KOMPAS.com — Warga Dusun Kliwon, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan, menolak mayat teroris Ibrohim dikuburkan di wilayah tersebut. Selain karena lelaki dengan empat anak itu bukan warga asli Cilimus, Ibrohim pun dianggap sebagai penjahat yang mencoreng nama desa.

"Usulan agar dia tidak dimakamkan di sini karena Ibrohim dianggap bukan orang asli Kuningan, walaupun KTP-nya terdaftar di Kecamatan Cilimus," ujar Kapolres Kuningan AKBP Nurullah kepada wartawan di depan rumah Sucihani, istri Ibrohim, di Dusun Kliwon, Desa Sampora, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (12/8) siang.

Saat ini, warga desa Sampora tengah mempersiapkan sebuah rapat di Balai Desa Sampora terkait penolakan tersebut. Sementara ada wacana penolakan tersebut, saat ini di lokasi rumah Ibrohim sudah disiapkan satu kompi Polri untuk melakukan pengamanan, jika jenazah tiba dari Jakarta.

Senada dengan Nurullah, Kepala Desa Sampora yang dihubungi secara terpisah membenarkan adanya usulan untuk menolak penguburan mayat teroris tadi. Namun, ia tidak dapat memberikan keterangan lebih jauh karena sedang sakit.

Kepala Lembaga Pengembangan Masyarakat Jauhari pun berbicara lebih tegas. Ia mengungkapkan, Ibrohim telah mencemarkan nama desa dan tidak bisa dikubur di kawasan Kuningan.

Ibrohim dinyatakan tewas dalam penggerebekan di Dusun Beji Jurang, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Dia adalah pengatur ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton belum lama ini.

Kapolres mengaku mendapat kabar kematian Ibrohim langsung dari istrinya, Sucihani. Berita itu diterimanya lewat telepon pada Rabu pagi. "Dia (Sucihani) telepon saya dan bilang kalau suaminya meninggal. Selain itu, enggak ada kabar lain," kata Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com