Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Noordin M Top Beredar di Internet

Kompas.com - 29/07/2009, 16:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan mengatasnamakan Noordin M Top sebagai Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia, yang menyatakan bertanggung jawab atas peledakan Hotel Marriott dan Ritz-Carlton, beredar di internet. Pada pernyataan itu, nama buruan nomor wahid polisi itu ditulis Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah.

Berdasarkan tanggal pengunggahan, pernyataan itu ternyata sudah ada sejak tanggal 18 Juli lalu di sebuah blog beralamat http://bushro2.blogspot.com. Selain itu, pada hari Minggu (26/7) kembali diunggah ke blog beralamat http://mediaislam-bushro.blogspot.com.

Meski belum bisa dicek kebenarannya, dalam kedua laman itu disebutkan bahwa pernyataan itu merupakan keterangan resmi Tandzim Al Qo'idah Indonesia atas peledakan kedua hotel tersebut.

Pernyataan, yang juga menyitir ayat-ayat Al Quran, itu terbagi dalam dua bagian, masing-masing sebagai disebut amaliat jihadiyah istisyadiyah di Hotel JW Marriott dan maliat jihadiyah istisyadiyah di Ritz-Carlton.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa ledakan di Marriott merupakan serangan terhadap Kadin AS. "Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin," ungkap pernyataan Amaliyat Istisyhadiyah yang diberi nama mereka sebagai "SARIYAH DR AZHARI".

Sementara itu, untuk ledakan di Ritz-Carlton, menurut pernyataan tersebut ditujukan kepada yang mereka sebut antek-antek AS yang berkunjung di hotel itu.

Selain itu, tujuan ledakan Ritz-Carlton menurut pernyataan yang dinamakan "SARIYAH JABIR" ini antara lain adalah, sebagai qishoh (pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh AS dan antek-anteknya terhadap kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia. Kemudian, untuk menghancurkan kekuatan AS di Indonesia yang disebut pernyataan ini sebagai pencuri dan perampok barang-barang berharga kaum muslimin di Indonesia. Mengeluarkan mereka (AS dan antek-anteknya) dari negeri-negeri kaum muslimin, terutama dari negeri Indonesia.

Selain itu juga merupakan pelajaran buat ummat Islam akan hakikat wala' (loyalitas) dan baro' (permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya klub bola Manchester United (ditulis dalam pernyataan itu MANCESTER UNITED) ke hotel tersebut. Menurut pernyataan itu, ummat tidak pantas memberikan para pemain MU wala'-nya dan penghormatan.

Nah, apakah pernyataan ini benar-benar dari Noordin M Top?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com