Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Karyawan Freeport Lega karena Selamat

Kompas.com - 26/07/2009, 13:44 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Suasana haru sempat menyelimuti kedatangan ribuan karyawan PT Freeport yang tiba di Timika dengan menggunakan bus karyawan.

Pada Minggu (26/7) sekitar pukul 13.00 WIT atau 11.00 WIB tampak ribuan karyawan yang sebelumnya diangkut dengan menggunakan sekitar 16 bus itu tiba di terminal check point 26 yang terletak di kawasan Gorong-Gorong Timika.

Saat keluar dari pintu terminal, mereka menyatakan kelegaannya setelah sekitar tiga minggu tidak dapat cuti akibat situasi di ruas jalan Timika-Tembagapura tidak aman.

"Kami sudah tiga minggu tidak cuti dan merasa bersyukur bisa tiba dengan selamat," ungkap mereka seraya menambahkan sempat merasa waswas walaupun sudah dikawal.

Para karyawan itu mengaku, perjalanan Tembagapura-Timika yang biasa ditempuh sekitar dua jam akibat konvoi dan pemeriksaan menjadi sekitar empat jam.

Sementara itu, beberapa istri karyawan yang didampingi anaknya tampak dengan setia menunggu kedatangan suaminya. Ny Arifin dan Ny Ona Wairara secara terpisah mengaku sempat cemas mengingat suaminya sudah tiga minggu tidak cuti.

"Saya bersyukur suami bersama rekan-rekannya tiba dengan selamat," ungkap Ny Ona Wairara dengan mata yang berkaca-kaca.

Seusai mengantar karyawan dan keluarga turun, bus-bus itu kemudian mengangkut kembali karyawan Freeport yang sudah selesai melaksanakan cuti ataupun yang belum sempat terangkut.

Selama beberapa minggu terakhir ini, suasana tidak aman dirasakan para karyawan PT Freeport Indonesia yang menghasilkan berbagai jenis barang tambang, seperti tembaga dan emas, akibat serangan bersenjata yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenal.

Serangan bersenjata ini telah mengakibatkan beberapa orang tewas, baik warga asing maupun orang Indonesia, termasuk petugas keamanan dari jajaran Polri.

Akibat penembakan demi penembakan itu, Polri telah melakukan pengejaran terhadap para tersangka dan telah dibekuk beberapa warga setempat yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com