Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mbah... Kakiku Copot" (2)

Kompas.com - 16/07/2009, 14:15 WIB

YANG membuat Devi semakin geram dengan Puryanto, di tengah kesedihan, Kamis (9/7) lalu, Pur sempat menelepon dan mencemooh. “Coba sekarang bagaiamana rasanya punya anak berkaki buntung, enak kan?,” kata Puryanto. “Tidak bisa dibayangkan, bagaimana perasaan saya. Makanya saya harap dia segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya,” pinta Devi.

Gagal Jadi Tentara
Devi beruntung Tegar sangat hebat. Meski, dia kini harus mengalami cacat seumur hidup, tapi tidak mengurangi keceriaannya. Ia tetap menjawab setiap ditanya oleh siapa pun. “Aku ingin jadi pembalap Rossi,” ujar Tegar saat ditanya apa cita-citanya. Namun ketika ditanya soal ayahnya, buru-buru Tegar menjawab. “Besok kalau ketemu, Bapak gantian aku lindaskan kereta,” ucap Tegar sambil terus bermain mobil remote control pemberian seseorang yang simpati kepadanya.

Tapi menurut Devi, ada satu hal yang membuat Tegar sedih. Dua hari setelah diamputasi anaknya berucap, “Bu, aku sekarang tidak bisa jadi tentara, karena kakiku sudah tidak ada,” kata Devi yang begitu mendengar tak bisa membendung air mata.

Dokter Dwi Siwi Mardiati, dari RS Dr. Soebandono, Madiun, menjelaskan bahwa dokter tidak bisa menyambung kembali kaki Tegar, karena kondisi luka pada kedua potongan tubuhnya sangat parah. Itu sebabnya pihaknya melakukan amputasi. Padahal, lanjut Siwi, jika potongan itu rata bagus, serta waktunya terjadi kurang dari enam jam, maka hal tersebut bisa dilakukan penyambungan. “Bahkan, kalau memang kedua sisi sambungan kondisinya bagus, maka nyaris sembuhnya bisa sempurna.”

Sementara itu Kastreskrim Polres Madiun, AKP Mochamad Zaini, Jumat (10/7) menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pengejaran kepada Puryanto yang diduga kuat sebagai pelakunya. Karena belum tertangkap, pihaknya belum mengetahui bagaimana kejadian sebenarnya. “Kalau yang kami terima saat ini, bahwa perbuatan itu disebabkan oleh cemburu saja. Tapi apakah hanya itu, kami belum tahu,” ujar Zaini yang berharap Puryanto segera tertangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com