Mengapa Martini Ingin Menjadi Agus?

SURABAYA, KOMPAS.com — Si calon suami yang berusia 26 tahun itu sebetulnya bernama asli Martini. Namun, kepada Dania, dia mengaku bernama Rega alias Agustin atau Agus. Kenyataan tersebut tentu saja menggegerkan keluarga Dania yang tinggal di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Rencana pernikahan keduanya yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh orangtua Dania jadi berantakan. Padahal, sewa tenda dan kursi untuk pernikahan sudah dilunasi dan bahkan sudah dipasang di rumah orangtua Dania.

Dania sendiri, yang masih berusia belasan, terlihat menangis tersedu-sedu ketika ditemui wartawan, Selasa (23/6) di Mapolres Blora.

“Tersangka Rega terkena Pasal 292 junto Pasal 379 KUHP tentang Penipuan dan Pencabulan. Ia diancam hukuman lima tahun penjara,” kata Kapolres Blora AKBP Umar Faroq yang didampingi Kasatreskrim Polres Blora AKP Priharyadi, Selasa.

Menurut pengamat ilmu kejiwaan, penyimpangan perilaku seksual Martini alias Agus alias Rega tak bisa dengan mudah disimpulkan sebagai kasus lesbian atau homoseksual. Menurut Elly Yuliandari, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, apa yang terjadi pada diri Martini bisa jadi merupakan tanda-tanda dari gejala transjender. Artinya, meski alat kelaminnya menandakan dia perempuan, jiwa Martini berkeinginan kuat untuk menjadi lelaki.

“Memang, kalau perempuan tertarik dengan perempuan, ada kecenderungan itu adalah suatu kasus lesbian. Namun, kalau ada orientasi perempuan ingin menjadi maskulin atau kelaki-lakian, arahnya adalah gejala transjender,” kata Elly ketika dihubungi Surya, Selasa malam.

Oleh sebab itu, untuk menyimpulkan apakah Martini seorang lesbian atau tidak, perlu wawancara pendalaman dengan dia. Jika memang Martini berkeinginan menjadi laki-laki, berarti apa yang dialami condong sebagai kasus transjender. Sementara itu, jika dia tetap ingin menjadi perempuan, Martini adalah seorang lesbian atau penyuka sesama jenis. (ytz)