Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Kupang Terancam Terbelah

Kompas.com - 08/06/2009, 12:46 WIB

KUPANG, KOMPAS.com — Patahan kulit bumi yang terjadi di wilayah Kecamatan Fatuleu dan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini sudah mencapai sekitar 20 km, memungkinkan wilayah itu terbagi menjadi dua bagian.

Demikian dikemukakan Kepala Bagian Sosial Setda Kabupaten Kupang Dominggus Bulla kepada ANTARA di Kupang, Senin (8/6), mengutip hasil penelitian Tim Badan Geologi Nasional Bandung yang dipimpin Ketua Tim Pusat Vulkanologi dan Metikasi Deologi Bandung (VMDB) Heri Purnomo.

Tim VMDB dari Badan Geologi Nasional Bandung melakukan penelitian selama dua pekan terhadap pergeseran kerak bumi di Dusun Nekon, Desa Tolnako, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Berdasarkan hasil analisis Tim VMDB, pergeseran kulit bumi di wilayah Kecamatan Fatuleu yang sudah mencapai sekitar 20 km itu karena adanya pusaran air di dalam tanah dalam jumlah yang cukup besar.

Sementara di bagian atas permukaan tanah dipenuhi kapur dan di bawah tanah terdapat rongga yang sangat lebar sebagai tempat mengalirnya air.

"Pergeseran kerak bumi di Fatuleu itu akan terus terjadi, sehingga memungkinkan terjadinya patahan yang mengakibatkan wilayah Kabupaten Kupang terbagi menjadi dua bagian," kata Bulla mengutip hasil penelitian Tim VMDB dari Badan Geologi Nasional Bandung.

Ia mengungkapkan, setiap hari kerak bumi di wilayah tersebut bergeser antara setengah sampai satu meter. "Kami minta warga sekitar lokasi untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan patok kayu untuk mengukur pergeseran kerak bumi dari hari ke hari," katanya.

"Waktu pergeseran kerak bumi terjadi pada setiap pukul 06.00 Wita dan pukul 18.00 Wita," katanya dan menambahkan, warga masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi patahan, telah diungsikan semuanya ke lokasi yang lebih aman.

Dusun Nekon di Desa Tolnako sendiri, kata Bulla, telah diisolasi karena masyarakat sudah dilarang untuk tinggal di lokasi itu guna menghindari terjadinya bencana yang lebih besar. Mereka dipindahkan ke beberapa desa yang lebih aman, seperti Desa Nunpisa.

Bulla menambahkan, patahan kerak bumi sudah cukup parah, terutama di Desa Oelatimo, di mana lokasi patahan kerak bumi sudah membentuk kawah sehingga ketika musim hujan tiba, patahan itu pasti akan jebol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com