Tak Diberi Uang, Miyatin Gantung Diri di Terminal

TUBAN, KOMPAS.com - Senin (1/6) dini hari, terminal bus wisata makam Sunan Bonang, Tuban digegerkan aksi Miyatin, 40. Ibu dua anak itu mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon beringin yang terletak di tengah terminal. Untung aksi nekat itu ketahuan sebelum Miyatin telanjur tewas.

Menurut beberapa saksi, sebelum peristiwa, Miyatin sempat bertengkar dengan suaminya, Budi, 45, tukang becak yang biasa mangkal di terminal. “Katanya, penyebab pertengkaran itu karena Miyatin minta uang. Sementara Budi sendiri sedang tidak punya uang karena penumpang sepi,” terang Efendi, 42, sesama tukang becak.

Percekcokan yang terjadi di bawah pohon beringin itu tak berlanjut karena Budi berlalu menuju becaknya yang diparkir di sebelah timur terminal. Tapi, baru beberapa meter berjalan dia tiba-tiba berteriak minta tolong setelah melihat istrinya tergantung di pohon beringin dengan tali rafia. Bersama sejumlah warga, Budi langsung berusaha menurunkan Miyatin. Untungnya, nyawa Miyatin masih bisa diselamatkan meski saat itu sudah pingsan karena lehernya terjerat tali.

Selanjutnya, korban dilarikan ke RSUD dr R Koesma Tuban untuk mendapat perawatan. Budi yang ditemui wartawan sama sekali tidak bersedia memberikan keterangan. Ia seperti masih syok melihat peristiwa itu. Baru setelah beberapa saat, Budi bercerita dengan beberapa teman sesama tukang becak di sana. Intinya, pertengakaran yang terjadi antara dia dan istrinya itu karena sang istri sudah beberapa hari tidak makan sama sekali.

Kehidupan sehari-hari pasangan Budi dan Miyatin juga terbilang memprihatinkan. Mereka biasa tidur di sembarang tempat di terminal. Budi juga tidur di atas becaknya dan Miyatin hampir setiap malam tidur di bawah pohon beringin. st31