Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Miras, Bule Inggris Tewas

Kompas.com - 30/05/2009, 17:28 WIB

DENPASAR, KOMPAS — Pria berkebangsaan Inggris, Alan Colen (59), meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Sabtu (30/5). Ia diduga tewas akibat kandungan senyawa methanol berlebihan di tubuhnya. Ia tidak sadarkan diri beberapa saat setelah mengonsumsi minuman keras di rumahnya di Banjar Tibubeneng, Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Jumat malam.

Hasil pemeriksaan kondisi tubuh korban di bagian luar yang dilakukan tim dokter RSUP Sanglah menunjukkan ada indikasi tanda-tanda keracunan alkohol. Tim dari Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar juga langsung ikut memeriksa kondisi tubuh korban, beberapa saat setelah jasadnya disemayamkan di Ruang Instalasi Jenazah.

Kepala Humas Polda Bali Komisaris Besar Gede Sugianyar menyatakan, berdasarkan pengakuan keluarga, korban menenggak minuman keras yang belum diketahui jenisnya, beberapa saat sebelum akhirnya tidak sadarkan diri, Jumat malam. Namun, ia menegaskan kepastian penyebab kematian korban baru akan diperoleh setelah otopsi. Otopsi akan dilakukan pada kesempatan pertama, paling lambat hari Minggu ini. Pemeriksaan juga akan dilanjutkan di Laboratorium Forensik. Demikian dikatakan Sugianyar.

Sugianyar menyatakan, Polda Bali menaruh perhatian serius terhadap kematian WN Inggris ini dalam rangkaian dengan banyaknya kematian akibat konsumsi minuman keras (miras), terutama arak oplosan, di Bali sepekan terakhir. Jika benar kematian ini akibat miras, Colen merupakan korban ke-20. Dari jumlah itu, 18 korban tewas di RSUP Sanglah, sementara dua lainnya masing-masing di Bangli dan Tabanan.

Beberapa jam sebelum kematian Colen, seorang warga Canggu juga dinyatakan meninggal di rumah sakit yang sama. Korban adalah Fernandez Hermawan Yuwono (38), warga Perumahan Canggu Permai, Badung. Berdasar pengakuan keluarganya, Fernandez sempat menenggak minuman jenis arak di rumahnya, beberapa hari lalu.

"Kakak saya minum arak sendirian, tidak dicampur-campur dengan bahan lainnya. Dua hari setelah minum arak, ia mengeluh pusing dan penglihatannya pun jadi kabur," kata adik ipar korban, Sony.

Fernandez sempat dirawat di Rumah Sakit Wangaya Denpasar sebelum dirujuk ke RS Sanglah Denpasar, dua hari lalu. Setelah sempat koma di RS Sanglah dan mengalami muntah darah, nyawa korban tidak tertolong lagi.

Sugianyar mengungkapkan, polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap asal miras pencabut nyawa di Bali. Setelah menyegel salah satu pabrik miras jenis arak, brem, whisky dan brandy di Dalung, Badung, Jumat lalu, dan memeriksa tiga saksi, termasuk pemilik pabrik, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan tim Labfor terhadap cairan miras, khususnya yang ada di tangki penyulingan.

Cairan miras yang ada di tangki di ruang pengemasan di pabrik itu terbukti sudah mengandung senyawa methanol. Sebelumnya, tim Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar telah menyatakan bahwa penyebab utama kematian sejumlah korban yang diotopsi adalah kandungan methanol berlebihan di dalam tubuh.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com