Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kontainer KM Tanto Niaga Belum Terangkat

Kompas.com - 23/05/2009, 20:08 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Hingga Sabtu (23/5) sore, proses evakuasi kapal motor Tanto Niaga yang tenggelam akibat bertabrakan dengan kapal motor Mitra Ocean, Jumat (22/5) malam lalu masih berlangsung. Dari total 301 kontainer yang dimuat kapal motor Tanto Niaga, baru 22 kontainer berisi muatan yang berhasil diangkat. Akibatnya, ratusan kontainer lainnya belum terselamatkan dan puluhan kontainer bahkan terlihat mengapung di perairan Pelabuhan Tanjung Perak.

Puluhan kontainer terlihat mengapung di sekitar dermaga domestik PT Terminal Petikemas Surabaya. Beberapa kontainer juga terlihat mengapung di dekat alur pelayaran sehingga kapal-kapal yang lewat harus berhati-hati saat melintas.

Administratur Pelabuhan ( Adpel) Tanjung Perak Cholik Kirom mengungkapkan, Kapal Motor Tanto Niaga mengangkut 301 kontainer yang terdiri dari 139 kontainer berisi muatan dan 162 kontainer kosong. Kontainer-kontainer tersebut sebagian besar berisi terasi dan soda.

Sebanyak 22 kontainer penuh muatan yang berada di dek kapal berhasil diselamatkan dan 10 kontainer kosong lainnya mengapung di laut. Namun, kami masih kesulitan mendata kontainer-kontainer yang tenggelam karena jumlah kontainer yang berada di dek kapal belum diketahui, ujarnya, di Kantor Adpel Tanjung Perak, Surabaya.

Menurut Cholik, pihaknya masih mencari data pasti berapa jumlah kontainer yang berada di dek kapal. Kejelasan jumlah tersebut akan mempermudah proses pencarian petikemas, baik yang terapung maupun tenggelam.

Kami mengusahakan wilayah alur dan kolam pelabuhan aman dengan menarik KM Tanto Niaga mendekati dermaga PT Terminal Petikemas Surabaya. Namun, setiap kapal yang melintas harus tetap waspada agar tak menabrak kontainer yang terapung dan tenggelam di perair an, ucapnya.

Tanpa pandu

KM Tanto Niaga tenggelam sekitar 500 meter di sebelah timur PT Terminal Petikemas Surabaya akibat bertabrakan dengan KM Mitra Ocean. Kapal berbobot 5.283 DWT ini tak disertai kapal pandu saat masuk Perairan Tanjung Perak.

Saat hendak lego jangkar, tiba-tiba jangkar sebelah kiri KM Tanto Niaga macet dan tak bisa turun. Karena terkena tekanan arus air serta angin yang berkisar tiga hingga empat knot , kapal bergerak tanpa kendali. Kapten segera memerintahkan untuk mundur namun kapal justru menabrak KM Mitra Ocean yang sedang lego jangkar, jelas Cholik.

Tabrakan yang berlangsung sekitar pukul 18.30 tersebut akhirnya mengakibatkan lambung kanan KM Tanto Niaga berlubang. Sebelum melakukan lego jangkar kembali, posisi kapal telah miring dan ak hirnya tenggelam dengan menyisakan 10 persen bagian kapal yang mencuat di permukaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com