Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Perempuan? Mereka Mengaku Terpojok

Kompas.com - 18/04/2009, 08:44 WIB

KEHIDUPAN ekonomi di kampung halaman yang minus akhirnya memaksa Rur, Yun, dan Dew bersedia menerima tawaran bekerja di Pulau Bangka. Ketika RS seorang wanita paruh baya menemui mereka di kampung masing-masing, ketiganya bersedia ke Bangka.

Mereka semula dijanjikan sebagai pembantu dan penyanyi di kafe. Apalagi bujuk rayu RS disapa Mami memang maut. Si Mami tak segan-segan merogoh jutaan rupiah dari koceknya sebagai pinjaman kepada pihak keluarga korban yang sedang membutuhkan uang.

Kebaikan Mami makin menyakinkan mereka. Namun yang terjadi sebaliknya, mereka bersama belasan wanita dari berbagai daerah itu bekerja di sebuah hotel sebagai penghibur dan pemuas kaum pria.

"Orang tua saya sedang sakit dan butuh uang. Kemudian Mami memberikan pinjaman sebesar Rp 3,5 juta. Waktu itu Mami bilang mengembalikannya nanti kalau sudah kerja dipotong gaji," kata Rur asal Lampung Timur ditemui, di Sekretariat Perlindungan Pemberdayaan Hakhak dan Perempuan (P2H2P) Pangkalpinang belum lama ini.

Rur awalnya tidak bersedia bertemu wartawan. Setelah dijelaskan akhirnya Rur bercerita liku-liku dirinya bersama Yun asal Indramayu, yang dikirim ke Pulau bangka sebagai wanita penghibur.

"Maaf mas kami bertiga belum mandi. Habis pakaian kami masih ada di hotel belum diantar ke sini," kata Rur bersama Yun dan Dew malu-malu saat memulai wawancara didampingi Ketua LSM P2H2P Zubaidah.

Orang tua Rur di Lampung Timur sebagai petani, demikian juga dengan adik-adiknya. Rur hanya tamat sekolah dasar (SD). Sebelum ke Bangka, dia diajak Mami, bekerja sebagai pembantu di rumah RS yang berlokasi di Jakarta Barat. Di rumah RS. Rur bekerja sekitar satu bulan lebih.

"Bantu-bantu beresin rumah. Tiba-tiba orang tua saya sakit dan butuh uang. Kemudian Mami meminjamkan uang lalu saya berikan kepada orang tua saya,"ujar Rur. Rur sempat pulang kampung mengantarkan uang kepada orang tuanya kemudian kembali lagi ke rumah Mami di Jakarta.

Bekerja sebagai pembantu tidak cukup untuk mengembalikan utang Rur kepada Mami. Akhirnya ketika ditawari untuk bekerja sebagai penyanyi di kafe dan melayani tamu untuk minum-minum dengan gaji yang menjanjikan, Rur menerimanya.

Beberapa hari kemudian Mami menyodorkan KTP atas nama Rur dengan umur yang berbeda dari yang sebenarnya. Di rumah Mami tak saja Rur. Di sana juga ada Rs asal Indramayu. Rur dan Yun mendapatkan KTP. Keduanya sempat mempertanyakan kepada Mami mengapa tanggal lahirnya berbeda dengan yang asli.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com