Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Selatan KA Sudah Normal

Kompas.com - 01/03/2009, 16:08 WIB

BANDUNG, MINGGU — Hari Minggu ini, setelah lima hari terputus akibat longsor, jalur selatan kereta api (KA) kembali normal dan bisa dilewati KA yang biasa melintas di jalur itu.

Kereta Api Ekspres Pasundan jurusan Stasiun Bandung-Surabaya menjadi KA pertama yang melintas di jalur yang sempat longsor di Km 233+9/0 di Kampung Cidahu, Desa Cikadongdong, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, pada Selasa petang (24/2).

"Jalur selatan sudah bisa dilalui sejak pagi tadi. Namun, ada pembatasan kecepatan lima kilometer per jam di lokasi longsor itu," kata Kepala Bidang Humas PT KA Ny Adi Sudyatmini di Bandung, Minggu (1/3).

KA Pasundan melintasi lokasi longsor itu sekitar pukul 08.30 WIB. Disusul kemudian oleh KA Argo Wilis Bandung-Surabaya dan Lodaya Siang Bandung-Solo.

Untuk pengamanan, selain diberlakukan pembatasan kecepatan KA yang melintas, pihak PTKA juga menempatkan posko pengawasan untuk memonitor lokasi tersebut sekaligus memandu KA yang akan melintasi di jalur itu.

Petugas di posko itu akan melakukan pemeriksaan jalur sebelum kereta melintas, terutama pada malam hari dan saat hujan lebat. "Secara teknis, jalan itu sudah padat dan layak dilintasi. Kendati demikian, demi pengamanan, kami tempatkan posko pengawas khusus di lokasi itu. Jalurnya sendiri sudah normal," katanya.

Ia menyebutkan, bagian bawah tanah rel itu sudah dibuatkan gorong-gorong untuk mengalirkan air. Selain itu juga ditempatkan bronjong batu untuk memperkuat tebing di sana. "Pengerjaan dilakukan 24 jam nonstop dengan mengerahkan 300 pekerja yang dibagi dalam tiga shift. Alhamdulillah, pengerjaan rampung sesuai dengan target," kata Humas PT KA itu.

Adi menyebutkan, jalur selatan saat ini dilintasi oleh 18 perjalanan kereta api dari dua arah, yakni KA reguler Mutiara Selatan, Turangga, Lodaya Malam, Argo Wilis, Lodaya Pagi, serta KA ekspres Pasundan, Kutojaya, Serayu, dan Kahuripan.

Semua perjalanan KA yang biasa melintas di jalur itu terpaksa diputar melintas ke jalur utara sehingga mengakibatkan keterlambatan perjalanan antara 2-3 jam perjalanan.

Namun, sejauh ini pihak PT KA belum bisa menghitung kerugian akibat kejadian longsornya jalur selatan di kawasan Malangbong itu. "Kerugian masih dihitung, yang jelas kerugian pasti ada dari sisi biaya operasional hingga normalisasi jalur yang mendatangkan alat berat. Namun, selama itu kami tetap melayani penumpang sebaik-baiknya," kata Adi Sudyatmini.

Sementara itu, peristiwa ambrolnya jalur KA bukan sekali ini terjadi. April 2007, peristiwa serupa juga terjadi di wilayah Garut. KA Serayu ikut terguling dalam peristiwa itu. Namun, tidak ada korban jiwa.

Adapun terputusnya jalur selatan kali ini merupakan yang kedua kalinya. Januari 2009, jalur selatan juga putus akibat banjir di Rancaekek, Kabupaten Bandung.

"Jalur selatan memiliki beberapa titik rawan longsor, pengawasan dioptimalkan dengan memaksimalkan frekuensi pemeriksaan jalur oleh juru periksa jalan (JPJ)," kata Kepala Bidang Humas PT KA itu menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com