Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Hilang, Kepsek Segel Sekolahnya Sendiri

Kompas.com - 26/11/2008, 20:37 WIB

KAYUAGUNG, RABU – Gara-gara kehilangan telepon seluler, kepala sekolah sekaligus Kepala Yayasan Pendidikan Darussalm (YPD) Kayuagung, Sumatera Selatan, Ali Said, Selasa (25/11), menyegel sekolah-sekolah miliknya sendiri.

Pemantauan Sripo, semua pintu ruang di SMP dan SMA YPD yang berlokasi di Jalan Pahlawan Ogan Komering Ilir itu dalam keadaan terkunci. Pintu gerbang masuk kompleks sekolah juga digembok. Bangunan sekolah itu terdiri dari dua gedung, masing-masing mempunyai tiga dan dua kelas.

Akibat penyegelan itu, siswa dan guru yang datang sejak pagi tidak bisa masuk sekolah. Mereka kaget mendapati pagar sekolah dari kayu itu biasanya sudah terbuka lebar dan sekarang terkunci rapat dan bergembok. "Saya datang ke sekolah ini sejak pagi. Saya kira pagar terkunci ini karena penjaga sekolah kesiangan bangun. Setelah dimintai buka pagar, ternyata kunci pagar tadi dipegang kepala sekolah," kata salah satu yang mengajar di yayasan tersebut.

"Kami kaget pak, kok sudah siang pagar sekolahan masih belum dibuka," ungkap guru yang lain.

Hingga Rabu sore belum diperoleh keterangan kenapa Ali Said yang merupakan kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah itu melakukan penyegelan. Informasi yang diperoleh menyebutkan, sehari sebelumnya Said kehilangan telepon seluler di ruang kerjanya.

Menurut penjaga sekolah, Said sempat marah besar karena hp tidak ditemukan meski semua siswa kelas 3 sudah diperiksa. Karena itu, dia lalu mengambil kunci darinya dan menggembok seluruh kelas beserta pagar.

"Kata kepsek dia tanggungjawab atas dikuncinya semua sekolahan dan pagar sekolah. Siswa serta guru boleh sekolah tapi silakan di luar kelas," kata penjaga sekolah Marzuki Yusuf mengutip Said.

Anggota Komisi D DPRD OKI Abdiyanto menyatakan sangat menyesalkan tindakan kepala yayasan yang seharusnya memberikan contoh yang baik pada siswa dan guru.

Terlepas dari penyegelan itu, sekolah ini sudah bertahun-tahun mengalami kekurangan murid. Jumlah murid yang ada hanya 26 orang, terdiri dari siswa kelas 1 (6), kelas 2 (9), dan kelas 3 (11).

 

Mat Bodok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com