Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tabrakan Kapal Ditemukan Mengapung

Kompas.com - 20/09/2008, 08:40 WIB

MUARA TEWEH, SABTU  - Korban tabrakan dua kapal bermuatan sembako di pedalaman Sungai Barito pada 17 September lalu, ditemukan mengapung di Desa Kamawen, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah.
    
Korban ditemukan warga pada Jumat siang (19/9) sekitar pukul 14.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia setelah dua hari tenggelam di Sungai Barito, kata Kasat Reskrim Polres Barut AKP Hari Brata di Muara Teweh, Sabtu.

Korban bernama Viktor Andrean (24,) warga Batu Buah Bandung, Jawa Barat ini jatuh ke Sungai Barito setelah kapal kecil (kelotok) yang ditumpanginya ditabrak kapal motor (KM) Doa Bersama yang  mengangkut sembako dan bahan bangunan pada Rabu malam (17/9) sekitar pukul 20.00 WIB di Desa Butong, Kecamatan Teweh Tengah.

Saat ditemukan warga sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian tubuh karyawan PT Pama Nusa Persada (PNP), perusahaan pemasok peralatan untuk perusahaan tambang batubara di daerah itu sudah berwarna hitam dan membesar serta berbau. Korban masih mengenakan kaos putih, jaket parasut coklat,  jam tangan hitam  dengan dompet tersimpan di saku celana jeans biru.

Evakuasi mayat Viktor yang alumni D3 Akutansi Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung ini dilakukan warga setempat, yang kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Kecamatan Montallat dan pada sore harinya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh untuk divisum.

"Malam ini juga jenazah korban dibawa untuk  dimakamkan di tempat asalnya di Bandung melalui Banjarmasin menggunakan angkutan darat," kata seorang karyawan PT PNP ketika ditemui di kamar mayat RSUD Muara Teweh, Jumat malam.  

Jenazah korban langsung dibawa ayah dan saudaranya yang datang ke Muara Teweh setelah mendengar kabar Viktor Andrean hilang tenggelam, dan direncanakan Sabtu (20/9) jenazah Viktor diterbangkan dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menuju Bandung melalui Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.    

Pria bujangan yang baru bekerja selama delapan bulan di PT PNP itu saat kejadian bersama dengan rekannya Linchon H Simorangkir serta empat buruh angkut. Mereka menyewa sebuah kelotok untuk mengangkut sembako dan peralatan dari Mara Teweh ke pelabuhan perusahaan tambang batubara PT Total Orbit Prima (TOP) di Desa Paring Lahung Kecamatan Montallat.     

Sebelumnya pencarian korban dilakukan warga masyarakat serta pihak kepolisian setempat, bahkan pihak perusahaan mendatangkan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan delapan personil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com