Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Krakatau Jalan di Tempat

Kompas.com - 14/08/2008, 19:10 WIB

BANDAR LAMPUNG, KAMIS - Masyarakat Lampung menilai, penyelenggaraan Festival Krakatau dari tahun ke tahun cenderung stagnan atau jalan di tempat, serta lebih ke arah seremonial yang bersifat proyek. Selain itu, masyarakat juga tidak dilibatkan sehingga gaung festival sebagai daya ungkit pembangunan pariwisata Lampung tidak terjadi.

Penyair Lampung Isbedy Setiawan ZS, Kamis (14/8), mengatakan, sejak diselenggarakan pertama kali tahun 1990 sampai dengan 2008 yang akan diselenggarakan pada 23-31 Agustus 2008, penyelenggaraan Festival Krakatau tidak menunjukkan kemajuan.

Festival yang ditetapkan sebagai salah satu agenda penting pariwisata dalam program tahun kunjungan wisata Indonesia 2008, lebih berorientasi proyek dan menyelesaikan program tahunan. Apabila agenda tahunan tersebut diselenggarakan sebagai upaya mengembangkan sektor pariwisata Lampung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lampung setidaknya akan melibatkan masyarakat.

Kenyataannya, dinas lebih suka bekerja sendiri. Masyarakat baik masyarakat awam ataupun masyarakat seniman yang menghayati mendalami nilai-nilai seni budaya Lampung terabaikan. "Hasilnya, festival itu cenderung mengulang-ulang materi," ujar Isbedy.

Pendapat senada diungkapkan seniman Lampung Cheppy. Akibat mengulang materi dan tiadanya kreativitas panitia dalam hal ini Disparbud Lampung, festival hanya dinikmati oleh undangan dan panitia.

Hal tersebut terungkap dalam rapat persiapan Fetsival Krakatau ke18 yang akan diselenggarakan pada 23-31 Agustus 2008. Sama seperti materi festival 2007, materi festival 2008 diisi aneka lomba membuat lagu daerah lampung, pemilihan Putri Lampung, hingga festival layang-layang.

Tahun lalu dan sebelum-sebelumnya, aneka agenda itu sudah dilakukan dan sekarang diulang kembali. Itu membuat kegiatan budaya sebagai agenda inti festival belum menyentuh substansi dan nilai budaya lampung. "Akibatnya festival semakin meredup pamor dan gebyarnya," ujar Cheppy.

Kecenderungan meredup, lanjut Isbedy, juga diiringi dengan tidak seriusnya Disparbud Lampung menggarap pariwisata Lampung. Sebanyak 153 obyek wisata alam dan 26 obyek wisata budaya di Lampung belum tergarap. Itu ditunjukkan dengan sulitnya transp ortasi ke Lampung begitu juga ke obyek-obyek wisaya. "Saya pesimistis kondisi demikian mampu menarik wisatawan luar untuk melirik Lampung," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Disparbud Lampung M Natsir Ari seusai rapat persiapan Festival Krakatau ke-18 di Bandar Lampung mengatakan, sama seperti festival 2007, Festival Krakatau ke-18 akan diisi sejumlah mata acara seperti perlombaan dan Lampung Expo. Festival juga akan dihadiri sejumlah besar duta besar negara sahabat. Sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, para tamu itu juga akan diajak mengunjungi Anak Gunung Krakatau sebagai puncak acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com