Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Adang Geng Motor yang Buat Onar di Jalan Tasikmalaya

Kompas.com - 07/04/2024, 06:52 WIB
Irwan Nugraha,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota geng motor di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat keonaran dengan berkonvoi serta meneror pengendara di ruas jalan protokol, Sabtu (6/4/2024) malam.

Ratusan warga kemudian mengadang geng motor tersebut di Jalan Raya Sambong, Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Saat Polisi Amankan Arus Mudik, Geng Motor Malah Merusuh di Tasikmalaya

Para geng motor tersebut sempat dikeroyok oleh warga yang sudah kesal dengan ulah mereka.

Sesaat kemudian anggota kepolisian dari Satuan Dalmas Polresta Tasikmalaya tiba di lokasi kejadian dan mengamankan para anggota geng motor dari amukan ratusan warga. 

Jalan Sambong menuju wilayah Singaparna dan sebaliknya ke arah Kota Tasikmalaya pun mengalami kemacetan karena warga berkerumun untuk memburu para geng motor tersebut. 

Baca juga: 2 Orang Dikeroyok Geng Motor Saat Ngabuburit di Sukabumi

"Warga pun bertindak, tak ada ampun. Di sini (wilayah Sambong) tadi ratusan orang mencegat mereka di jalan. Tadi dapat beberapa sekitar enam orang (anggota geng motor) sampai motornya jatuh," jelas Fitrah Maulana (48) warga sekitar di lokasi kejadian, Sabtu (6/4/2024) malam.

Menurut Fitrah, anggota geng motor tersebut mulanya melakukan konvoi ugal-ugalan di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya. Mereka bahkan berdiri di jok motor, membawa bendera, serta memukul-mukul kendaraan pengguna jalan di depan dan samping mereka. 

Kejadian itu pun membuat pengendara ketakutan dan menghentikan kendaraan.

Lalu, warga yang mendapatkan infromasi bahwa rombongan geng motor itu akan melewati wilayah Jalan Raya di Sambong, berbondong-bondong keluar rumah.

Warga lalu mencegat beberapa geng motor yang melintas dengan knalpot bisingnya. 

Sementara, geng motor lainnya melarikan diri saat melihat ratusan warga sudah berkumpul di jalan. 

"Beruntung tadi sudah ada beberapa petugas kepolisian. Kalau tidak ada polisi, enggak kebayang geng motor itu kayaknya sudah meninggal diamuk warga. Sudah kesal soalnya, apalagi puasa gini kan mau Lebaran lagi," tambah Fitrah. 

Hal sama dikatakan Nining Sarmila (51). Dia mengaku resah dengan adanya konvoi geng motor.

Beberapa geng motor itu usianya sebagian besar remaja belasan tahun dan ada beberapa yang usianya terlihat dewasa. 

"Saya takut. Aduh saya takut tadi di kota. Pas lewat sini (Sambong) saya pikir geng lagi. Eh, ternyata ini mah baik, warga semua, katanya sudah nangkap geng motor dan dibawa polisi langsung," kata dia. 

Diberitakan sebelumnya, ratusan geng motor memakai sepeda motor membuat kerusuhan dengan konvoi tak teratur menganggu kendaraan lain di jalan Protokol HZ Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024) malam.

 

Selain meraungkan knalpot bising secara bersamaan dan berkendara zig-zag di jalan raya, mereka pun membuat rusuh dengan memukul-mukul mobil di depan dan sampingnya untuk minggir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com