SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden nomer urut 3, Ganjar Pranowo mengaku menerima laporan bahwa sejumlah kepala daerah hingga kepala desa mulai menerima intimidasi jelang Pilpres 2024.
"Saya dapat laporan kepala daerah hingga kepala desa mulai dihubungi lewat telepon. Bahasanya jangan kenceng-kenceng," kata Ganjar, saat kampanye akbar di GOR Sidoarjo, pada Minggu (21/1/2024).
Dia tidak menjelaskan detil siapa yang menghubungi kepala daerah dan kepala desa dan maksud pesan yang disampaikan.
Baca juga: Ganjar Kampanye Terbuka di Sidoarjo, Relawan Cat Badan Warna Hitam dan Cukur Rambut dengan Model PDI
Dia hanya menyebut hal itu sebagai bentuk intimidasi politik.
Mantan Gubernur Jateng ini meminta siapa pun kepala daerah yang merasa menerima intimidasi melapor ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) disertai bukti-bukti.
"Kita mau Pemilu ini berlangsung jujur dan adil tanpa aksi intimidasi," terang dia.
Dia yakin semua aparat baik polisi, TNI, hingga kejaksaan akan berlaku netral dalam Pemilu.
"Jika tidak konsekwensinya terlalu besar karena bisa mencederai demokrasi," ucap dia.
Baca juga: Alasan Ganjar Pilih Kota Bandung Jadi Lokasi Kampanye Akbar
Kampanye akbar bertajuk "Hajatan Akbar" di GOR Sidoarjo dihadiri puluhan ribu pendukung dari kader PDI-Perjuangan, simpatisan hingga relawan.
Hadir dalam kampanye tersebut Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, anggota DPR RI Krisdayanti, dan Puti Guntur Soekarnoputri, pimpinan partai pengusung, hingga dewan Pengarah TPN Ganjar-Mahfud, Yenni Wahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.