Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekan Terakhir, Bengkulu Diselimuti Kabut Tebal Setiap Pagi

Kompas.com - 02/10/2023, 11:56 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu mengemukakan, sejak dua pekan terakhir beberapa wilayah di Bengkulu diselumuti kabut tebal setiap pagi.

Kabut tebal terlihat di kawasan jalan Lintas Liku Sembilan Bengkulu-Kepahiang, kondisi ini berpotensi membahayakan pengendara.

Kabut tebal ini disebabkan oleh kelembapan permukaan yang tinggi sehingga membentuk uap air di udara. Saat pagi hari, suhu udara di Bengkulu mencapai 19 derajat Celsius.

Baca juga: Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah meminta pengendara hidupkan lampu dan berhati-hati saat melintas, khususnya pada pagi hari.

"Munculnya kabut di beberapa wilayah di Bengkulu dimbau pada pengendara untuk waspada, bila perlu menghidupkan lampu kabut," ungkap Khristian saat diwawancarai melalui telepon, Senin (2/10/2023).

Selain itu lanjut Khristian, untuk titik api di Bengkulu telah berkurang.

"Titik api yang terpantau di Bengkulu sudah tidak begitu banyak," kata dia.

Meski titik api mulai terpantau tidak begitu banyak, Khristian meminta agar warga tidak membakar lahan dulu, apa lagi pada lahan gambut karena dapat menimbulkan kebakaran hebat, akibat musim kemarau.

Sementara itu BMKG Bengkulu, kabut tebal disertai kondisi dingin atau gejala kondensi menyebabkan terganggunya jarak pandang di beberapa titik.

"Kondisi ini terjadi karena kelembaban permukaan yang tinggi sehingga membentuk butiran uap air yang mengambang di udara," Rahyu Meylansari, Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu.

Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Fenomena kabut di kota Bengkulu ini menyebabkan kondisi suhu di kota Bengkulu berada 19 derajat Celsius. Ini biasanya terjadi pula pada saat kemarau atau cuaca panas ekstrem, sehingga pada malam hari energi panas akan dilepaskan ke permukaan atmosfer.

"Fenomena kabut ini perlahan akan lenyap seiring jelang siang hari dengan meningkatnya suhu permukaan. BMKG memprediksi kabut dan cuaca dingin masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan," tutupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com