Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Cekik Wakil Menteri, Prabowo: Dulu Difitnah Lebih Gawat Lagi, Mau Kudeta Lah

Kompas.com - 19/09/2023, 22:10 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto membantah rumor dirinya mencekik Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat rapat Kabinet. Dia mengaku kaget dengan adanya rumor tersebut. 

Hal itu diungkapkan saat mengikuti dialog "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Universitas Gadjah Mada (UGM) Selasa (19/09/2023).

"Saya juga kaget, jelas itu tidak benar ya. Tidak pernah ada rapat seperti itu," kata Prabowo, Selasa malam.

Baca juga: Prabowo Subianto Ingin Tingkatkan Jumlah Industri Untuk Buka Lapangan kerja

Dia mengungkapkan jarang berhubungan dengan Wamen Pertanian. Dia menyebut mungkin hanya sekali bertemu. 

"Saya juga jarang berhubungan dengan Wakil Menteri Pertanian. Mungkin saya pernah ketemu sekali, sepintas. Kan saya menteri. Aku menteri urusannya sama menteri," kata dia.

Dikatakannya, dirinya lebih sering bertemu dengan Menteri Pertanian Yasin Limpo. Dia menyebut hubungannya dengan Menteri Pertanian sangat baik.

"Saya ndak ngerti ulah-ulah macam apa," kata Prabowo.

Ditanya soal tujuan pihak yang menyebarkan rumor tersebut, Prabowo mengaku sudah sering difitnah. Bahkan lebih kejam dari fitnah seperti ini.

"Dulu difitnah lebih gawat lagi. Mau kudeta lah, mau ini lah, mau itu. Sedikit-sedikit mau berontak. Engga tahu muka saya, muka kudeta kali ya," kata Prabowo.

Disinggung apakah akan mencari tahu pihak yang menyebarkan rumor tersebut, Prabowo menyebut tidak akan melakukannya.

"Saya begini dari dulu, saya punya guru-guru, yang mengatakan pada saya, Prabowo kalau kau difitnah tandanya kau diperhitungkan. Dan biasanya fitnah yang semakin kejam, balik yang menyebarkan fitnah," tuturnya.

Prabowo berharap yang menyebarkan fitnah untuk bertobat dan tidak mengulangi perbuatannya.

"Saya enggak cuek. Tapi masalah bangsa itu terlalu banyak, terlalu besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com