Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Kepri Diduga Dihipnotis lewat Telepon, Rp 55 Juta dan Perhiasan Raib

Kompas.com - 09/06/2023, 16:28 WIB
Elhadif Putra,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KEPULAUAN RIAU, KOMPAS.com - Kasus penipuan dengan modus hipnotis menimpa seorang wanita bernama Rusnelly di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Akibatnya, korban kehilangan uang hingga Rp 55 juta. Menurut anak korban, Hendra, pelaku diduga menghipnotis ibunya melalui telepon, Minggu (5/6/2023). 

Hendra mengaku sempat membagikan peristiwa yang menimpa ibunya itu ke Instagram. 

Baca juga: Temukan Rekaman Video Penumpang Anak Diduga Korban Hipnotis, Manajemen BST: Duduknya Berjejer, Tidak Ada Kontak Fisik

"Sebelum mengirimkan uang tersebut, ibu menggadai semua perhiasan. Saya tidak tahu berapa kuat hipnotis tersebut, hingga sampai seperti itu," kata Hendra dalam videonya. 

"Padahal teller bank sempat curiga dan menanyakan apakah itu penipuan, karena uang yang dikirimkan tidak sedikit. Namun ibu saya bilang itu bukan penipuan, ini dikirimkan untuk suami adiknya," tambahnya. 

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Diduga Hipnotis Anak Keterbelakangan Mental di BST Solo

Kronologi

Dalam videonya, Hendra menceritakan, jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Salah satu pelaku sempat meminta ibunya menjemput seorang perempuan di kawasan Pasar Malam, Kelurahan Tanjungbalai Kota. 

Lalu, ibunya yang diduga sudah dalam pengaruh hipnotis menuruti permintaan pelaku. Setelah menjumpai teman pelaku, ibunya mengaku diajak bertemu orang lain yang sudah menunggu di kawasan Coastal Area.

"Pelaku ada tiga orang, ibu saya membonceng satu orang wanita dan dua lainnya mengikuti dari belakang," ujar Hendra.

Di tempat yang sepi, lanjut Hendra, para pelaku kemudian berhenti dan meminta korban mengirimkan sejumlah uang. Pelaku juga mengancam korban jika tidak memenuhi permintaan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com