Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Ada Apa dengan Masriah?

Kompas.com - 09/06/2023, 09:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEPERTI diberitakan Kompas.com, 31 Mei 2023, Masriah, warga Sidoarjo, Jawa Timur, yang diceritakan sering membuang tinja dan air kencing ke rumah tetangganya divonis satu bulan penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo.

Seperti banyak diberitakan di berbagai media massa, perilaku Masriah membuang tinja dan air kencing ke rumah tetangganya, telah dilakukannya sejak 2017.

Hal ini ia lakukan setelah adik Masriah menjual rumah warisan. Ibu Masriah berharap dengan “meneror” tetangga yang membeli rumah sang adik, si tetangga akan merasa tidak nyaman, lalu menjual rumah ke Masriah. Ia ingin memiliki kembali warisan keluarganya.

Perilaku Marsiah meresahkan, tidak hanya bagi tetangga yang sering dilempari tinja dan air kencing, tetapi juga bagi warga di RT 1/ RW 1, Desa Jogosatru, desa tempat Masriah tinggal.

Setelah mendengar kabar Masriah divonis satu bulan penjara, warga desa tersebut melakukan syukuran. Warga senang Masriah mendapatkan ganjaran.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan Masriah?

Salah satu teori yang dapat digunakan untuk membedah perilaku Marsiah ialah teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Abraham Maslow adalah ilmuwan psikologi, beraliran humanstik, dari Amerika.

Di teori hirarki kebutuhan, Maslow mengatakan bahwa perilaku individu didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu yang berarti bagi individu tersebut.

Kebutuhan-kebutuhan ini digolongkang ke dalam lima kelompok yang tersusun hirarkis atau bertingkat. Kebutuhan yang lebih atas tidak akan menjadi dasar perilaku saat kebutuhan di bawahnya belum terpenuhi.

Jika diurutkan dari kebutuhan yang paling bawah hingga paling atas, maka kebutuhan-kebutuhan ini adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup, seperti makanan, tidur, udara, dan tempat berlindung.

Kebutuhan berikutnya ialah kebutuhan keamanan. Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu akan mencari rasa aman.

Kebutuhan ini meliputi pekerjaan yang aman, keuangan yang mencukupi, lingkungan yang bebas dari ancaman fisik, dan kondsi yang tidak mengganggu secara emosional.

Kebutuhan berikutnya ialah kebutuhan sosial atau belongingness. Setelah berhasil memenuhi kebutuhan akan rasa aman, individu akan terdorong untuk mencari hubungan sosial yang positif.

Individu butuh untuk mencintai, menjalin relasi sosial yang baik, dan menjalin persahabatan. Hal ini terjadi karena manusia adalah mahkluk sosial.

Selanjutnya ialah kebutuhan penghargaan. Setelah individu berhasil memenuhi kebutuhan akan rasa memiliki, individu akan beranjak memenuhi kebutuhan akan penghargaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com