Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, 4 Kecamatan di Bengkulu Selatan Sulit Mengakses Air

Kompas.com - 08/06/2023, 10:12 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Empat kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu alami kekeringan akibat kemarau melanda daerah itu sejak 4 bulan terakhir.

Empat kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Manna, Kecamatan Pino Raya, dan Kecamatan Pino Masat.

Akibat kemarau panjang, ribuan warga mengalami kesulitan mengakses air untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) termasuk keperluan air minum.

Baca juga: Indonesia Terancam Kekeringan, Babel Siapkan Pupuk dan Kolam Bekas Tambang

"Sejumlah sumur yang menjadi andalan warga mengalami kekeringan total. Saat ini warga menggantungkan bantuan dari PDAM Tirta Manna yang dibagikan secara gratis ke rumah-rumah," kata Andi salah seorang warga Kecamatan Pino Raya, saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (7/6/2023).

PDAM salurkan 60 ton air setiap hari

Direktur PDAM Tirta Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Iwan Purwantoro menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir pihaknya mendistribusikan 60 ton air bersih secara gratis ke 4 kecamatan terdampak kekeringan tersebut.

"60 ton air bersih kami distribusikan secara gratis menggunakan 5 armada tangki dibantu dari BPBD, Damkar dan beberapa lembaga lainnya," kata Direktur PDAM Tirta Manna, Iwan Purwantoro.

Dibagikannya air bersih secara gratis ini menurutnya atas permintaan warga yang ditujukan pada Bupati.

"Pembagian air bersih gratis ini atas permintaan warga kepada bupati. Lalu pak bupati perintahkan saya selaku direktur PDAM berkoordinasi dengan instansi lainnya bergerak membagikan air bersih pada warga terdampak," jelas Iwan.

Tingginya permintaan air bersih sempat membuat PDAM kewalahan. Awalnya kendaraan tangki air mengantar ke rumah-rumah namun keterbatasan kemampuan akhirnya masing-masing desa diminta membuat kolam penampungan air yang dilapisi dengan terpal.

"Satu desa menyiapkan beberapa kolam penampungan air bersama jadi kami antar air bersih lalu ditampung kolam bersama milik desa," jelas Iwan.

Iwan menambahkan, bila kemarau berlangsung panjang, PDAM Tirta Manna tetap bisa mendistribusikan air ke rumah warga.

Adapun yang menjadi prioritas pembagian air gratis adalah wilayah yang tidak terjangkau jaringan PDAM atau daerah yang jaringan PDAM rusak akibat proyek pengerjaan jalan.

Iwan menjelaskan, saat ini pelanggan PDAM Tirta Manna melayani 7.551 Sambungan Rumah (SR) atau sekitar 12 persen jumlah rumah warga di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Baca juga: Kekeringan, Warga 39 Desa di Bima Berisiko Krisis Air Bersih

Dari 11 kecamatan di Bengkulu Selatan, ada 6 kecamatan yang belum tersentuh jaringan PDAM. PDAM saat ini masih menggunakan sistem pompanisasi sehingga operasional menjadi tinggi.

"Ada alternatif menggunakan Air Sungai Bengkenang dengan membuat jaringan baru menggunakan sistem gravitasi agar operasional menjadi murah. Hanya saja penggunaan sistem gravitasi ini kami memerlukan support anggaran yang cukup besar untuk membuat jaringan baru," beber dia.

PDAM Tirta Manna saat ini berkoordinasi dengan PUPR Provinsi Bengkulu dan kementerian agar penggantian sistem pompanisasi ke gravitasi dapat dilakukan.

"Bila sistem gravitasi maka PDAM Tirta Manna dapat menyentuh seluruh warga Kabupaten Bengkulu Selatan," tutup Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com