Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Malu Cari Rumput untuk Pakan Sapi, Babinsa di Kabupaten Semarang Ini Ingin Memotivasi Pemuda di Desanya

Kompas.com - 06/06/2023, 18:17 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Erangan sapi terdengar dari kandang yang berada di Dusun Ngayon, Desa Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sapi-sapi tersebut terlihat seperti menyambut Sertu Agus Wijayanto yang hendak memberi pakan.

Memberi pakan sapi sudah menjadi tugas harian bagi Babinsa Desa Reksosari tersebut. Setidaknya, dua kali dalam sehari, Sertu Agus harus harus mencari rumput, memberi pakan, dan menyediakan berbagai kebutuhan untuk sapi.

Baca juga: Guru Ngaji di Garut Ceritakan Kisah Nabi Luth Sebelum Cabuli Belasan Muridnya

Agus mulai beternak sapi lima tahun lalu dan berawal dari satu ekor. Saat ini selain penggemukan, dia juga mulai menjalankan sistem breeding.

"Ini untuk belajar juga, dari awal anakan hingga besar penggemukan. Kalau yang pembesaran atau penggemukan sudan jalan," jelasnya, Selasa (6/6/2023).

Menurut Agus, dirinya tak malu mencari rumput hingga ngombor sapi, karena tujuan awalnya memang memberi motivasi pemuda di kampungnya.

"Dulu di sini masih banyak anak muda yang menganggur, tidak mau bertani atau beternak. Saya selaku anggota TNI selain memotivasi dengan kata, juga harus mencontohkan secara langsung, agar mereka turut tergerak hatinya," ungkapnya.

"Setelah saya mencari rumput dan memelihara sapi, orangtua pemuda itu banyak yang berkata 'Agus sing tentara wae golek suket, ayo do kerjo (Agus yang tentara saja mau cari rumput, ayo pada kerja), sehingga pemuda termotivasi," kata Agus.

Menurut Agus, sapi yang dipeliharanya banyak dibeli orang jelang Hari Raya Idul Adha. Kisaran harganya antara Rp 20 juta hingga Rp 25 juta, tergantung ukuran.

"Ini sudah ada yang laku Rp 24 juta, tapi masih dititipkan di sini. Nanti diambil mendekati waktu penyembelihan," ungkapnya.

Dia mengaku tak pernah mempromosikan sapi miliknya.

"Orang-orang pada tahu karena diberitahu temannya, istilahnya ya mulut ke mulut, promosi tradisional," ungkap Agus.

Menurutnya, bisnis sapi memang menguntungkan. Tapi dia menyatakan tak akan meninggalkan tugasnya sebagai anggota TNI.

"TNI tetap yang utama. Kalau sapi ini sampingan. Kalau pas ada tugas dari pimpinan atau apel, dan saya tidak bisa memberi pakan, maka minta tolong kepada saudara," katanya. 

Agus mengatakan, sapi yang dijual berumur 2,5 tahun atau sudah masuk kategori poel sehingga layak disembelih menjadi hewan kurban.

Baca juga: Kisah Murid SD di Kampung Sunyi Terpencil di Kulon Progo, Melintasi Bukit dan Tebing demi Pergi ke Sekolah

"Kalau yang untuk penggemukan, saya beli modal kisaran Rp 12 juta, lalu dipelihara hingga layak sembelih. Butuh waktu sekira satu tahun lebih. Ukuran dan kesehatannya terjamin karena saya sendiri yang memelihara," katanya. 

Seorang calon pembeli sapi, Jumadi mengungkapkan sudah beberapa kali membeli sapi di tempat Agus tersebut.

"Kalau dibanding harga di pasar, memang lebih murah disini, ada selisihnya," ungkapnya.

Dia biasa mencari sapi satu bulan sebelum Idul Adha agar tak kehabisan stok. "Kalau mepet-mepet pilihan semakin sedikit dan harga pasti tinggi, makanya cari lebih awal agar bisa memilih sapi sesuai kebutuhan," kata Jumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com