Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bayi Itu Anak Pertama yang Kami Nantikan, tapi Semuanya Telah Tiada"

Kompas.com - 31/05/2023, 14:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com- Lika Santosa, suami dari ibu hamil yang meninggal saat proses persalinan di Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, mengaku sangat terpukul. dengan kejadian itu.

Istri tercintanya dan bayi pertamanya meninggal dunia karena diduga ditelantarkan saat proses persalinan oleh tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas. Lika mengaku kecewa dengan pelayanan di Puskesmas Pauh. 

"Memang sudah ajalnya, tapi pelayanan mereka itu, Allah lah yang tahu. Itu anak pertama kami, yang kami nanti-nantikan. Kini dua-duanya sudah hilang," kata Lika, warga Desa Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir.

Baca juga: Kronologi Ibu Meninggal Saat Melahirkan di Puskesmas Versi Dinkes Muratara

Namun demikian, Lika mengaku tidak ingin membawa kasus itu ke ranah hukum. Dirinya berhadap peristiwa itu menjadi pembelajaran bagi para nakes.  

"Saya tidak ingin menuntut apa-apa, biarkan jadi pelajaran untuk ke depannya, untuk seluruh bidan perawat di negeri ini," katanya dilansir dari TribunSumsel.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Soal 3 Nakes yang Dituduh Telantarkan Ibu Hamil Saat Persalinan, Ini Penjelasan Dinkes Muratara

Puskesmas Pauh minta maaf

Sementara itu, Lika mengaku pihak Puskesmas Pauh sudah menemui dirinya dan meminta maaf atas peristiwa itu yang terjadi pada hari Selasa 9 Mei 2023 lalu.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Tasman Majid menjelaskan, pihaknya sedang mendalami kasus itu.

Lalu dirinya juga membantah soal kabar Kepala Puskesmas Pauh dicopot dari jabatannya.

"Tidak benar itu, hoaks. Tadi banyak yang konfirmasi juga, jadi sudah kami luruskan," kata Tasman Majid.

“Tim ini ada yang bertugas mendalami penyebab kematian pasien, mendapatkan keterangan keluarga, dan menginterogasi tiga nakes. Secara umum informasinya sudah dapat, tapi kami menunggu hasil audit untuk mengambil keputusan,” pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com