MURATARA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan saat ini masih menunggu hasil tim audit untuk melihat hasil dugaan kelalaian yang dilakukan Puskesmas Pauh hingga menyebabkan seorang ibu bernama Tika tewas ketika hendak melahirkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Muratara Tasman Majid mengatakan, dari hasil keterangan sementara yang mereka dapat, seluruh tiga nakes yang menangani Tika sewaktu hendak melahirkan sudah memberikan pelayanan baik.
“Mereka sudah melakukan sesuai SOP yang ada,” kata Tasman, Rabu (31/5/2023).
Baca juga: Soal 3 Nakes yang Dituduh Telantarkan Ibu Hamil Saat Persalinan, Ini Penjelasan Dinkes Muratara
Menurut Tasman, kejadian yang berlangsung pada Selasa (9/5/2023) lalu itu bermula saat pasien datang ke Puskesmas pada pukul 22.45 WIB dengan keluhan nyeri karena hendak melahirkan.
Kemudian, tiga nakes yang ada di Puskesmas Pauh yang terdiri dari dua perawat dan satu bidan memeriksa secara umum maupun dalam.
Pada pukul 01.00 WIB, kondisi Tika ketika itu sudah dalam bukaan delapan. Sementara, kepala bayi belum turun dan air ketuban dalam kondisi merembes.
“Setelah itu bidan memasang infus ke pasien dan keluarga diminta untuk menunggu sampai bukaan lengkap,” ujar Tasman.
Baca juga: Dinkes Muratara Bantah Bidan Puskesmas Pauh Pilih Tidur Dibanding Layani Pasien Hamil
Lalu, pada pukul 03.20 WIB, kondisi bukaan Tika pun sudah lengkap. Namun, belum ada tanda kemajuan bayi akan keluar.
Pukul 05.00 WIB, pihak puskesmas akhirnya merujuk pasien ke Rumah Sakit AR Bunda yang berada di Kota Lubuklinggau dengan menggunakan mobil ambulance.
“Sekitar pukul 09.00WIB pasien tiba di rumah sakit AR Bunda dalam kondisi meninggal,” jelasnya.