INDRAMAYU, KOMPAS.com - Bambang Hermanto, anggota DPR RI Dapil VIII Fraksi Golkar, mengungkapkan kondisi tubuh ibu kandungnya yang meninggal dunia tak wajar.
Dia baru dapat melihat tubuh ibunya setelah proses otopsi dinyatakan selesai oleh petugas kepolisian pada Jumat siang.
"Awalnya saya mengira Oma (ibu) meninggal karena jatuh di kamar mandi, tidak berpikir macam-macam. Di tengah perjalanan, adik telepon, Oma gimana, Oma lebam-lebam, tangan terikat, mulut di sumpal, dan lain-lain," kata Bambang saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Ibunya Dibunuh ART, Anggota DPR Bambang Hermanto Minta Polisi Segera Ungkap Motif Pelaku
Mendengar hal itu, Bambang kembali memeriksa foto-foto yang dikirim adiknya. Dia melihat kondisi yang membuatnya sangat kaget.
Bambang kemudian menelepon petugas kepolisian untuk mencari informasi tersebut.
Bambang tiba di rumah duka, pukul 02.00 WIB. Dia langsung menemui Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar, bersama jajaran Reskrimum Polda Jawa Barat yang sudah lebih awal di rumah duka. Bambang belum dapat melihat jenazah ibunya Casinih, karena sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang.
Bambang langsung mengikuti kegiatan olah TKP bersama polisi, pada Jumat dini hari hingga sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah itu Bambang menyiapkan proses pemakaman ibunya.
Baca juga: Ibu Anggota DPR Bambang Hermanto Dibunuh di Indramayu, Tangan dan Kaki Diikat
Bambang menyebut dirinya baru dapat melihat kondisi ibunya setelah proses otopsi selesai. Hanya Bambang, kata dirinya, yang diperbolehkan polisi untuk melihat kondisi ibunya terakhir.
"Setelah olah TKP, hanya saya yang diperbolehkan melihat ibu setelah otopsi, kondisinya membengkak, tangan kanan kiri membiru, bekas paksaan, lebam," tambah Bambang.
Sebelumnya diberitakan, Casinih ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di rumahnya di Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jabar, Kamis (25/5/2023) malam.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kematian Casinih disimpulkan sebagai pembunuhan karena meninggal dalam keadaan tidak wajar.
Korban dibunuh pada Kamis (25/5/2023) dan ditemukan di rumahnya yang berada di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
"Jadi benar meninggal tidak wajar, jadi memang dibunuh," kata Ibrahim saat dikonfirmasi di Bandung, Jumat, dikutip dari Antara.
Ibrahim menjelaskan Casinih ditemukan meninggal dalam keadaan kaki dan tangan terikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.