SERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, ilmu dan keteladanan Syekh Nawawi Al Bantani harus diwariskan dan diteruskan oleh generasi penerus di Indonesia.
Salah satunya ajaran mencari rezeki yang halal, dengan tetap menjaga kewajibannya sebagai seorang muslim.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Ungkap 3 Tantangan yang Akan Dihadapi Indonesia pada 2024
"Tetapi mencari rezeki dengan menjaga hak-hak Allah, dan tidak lalai itu bukan menunjukan mata hatinya sudah mati. Bahkan itu jihad besar, jihad, kalau kita mencari rezeki yang halal dengan tetap menjaga hal-hal yang menjadi kewajiban kita," kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan haul ke-130 Syekh Nawawi Al-Bantani di Tanara, Serang, Jumat (20/5/2023).
Ma'ruf menyebutkan, dalam salah satu hadis dikatakan bahwa mencintai dunia secara berlebihan maka bahaya di akhirat. Sebab, kata Ma'ruf, mencintai dunia adalah biang dari berbagai kesalahan.
"Jadi kita mencintai di dunia, tapi kemudian banyak yang dilanggar, kewajiban banyak diabaikan. Itu yang menyebabkan hilang akhiratnya, menyebabkan sumber dari kesalahan," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Terima Gelar Adat Tertinggi dari Kesultanan Tidore
Ma'ruf meminta agar manusia menjalani kehidupan di dunia secara proporsional, dengan tetap dengan menjaga kewajiban.
Maruf mengatakan, Syekh Nawawi Al Bantani selalu mengajarkan agar umat manusia di dunia mencari rezeki sesuai syariah.
"Beliau (Syekh Nawawi) mengatakan yang tidak boleh kalau kita mencari rizki tidak sesuai syariah, jika tidak syariah itu berarti sama saja tidak ada, meskipun ada karena dianggap tidak bernilai," tandas Maruf.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar yang hadir pada acara itu mengatakan, haul tidak hanya sebagai rutinitas tahunan.
Ada banyak nilai positif dari sosok ulama sekaligus guru bangsa Syekh Nawawi Al Bantani.
"Banyak nilai-nilai dasar yang beliau tanamkan kepada umat Islam Indonesia serta dunia berkaitan dengan tatanan kehidupan sosial, keagamaan, serta pemerintahan," kata Al Muktabar.
Menurut Al Muktabar, pemikiran yang diajarkannya masih relevan untuk diterapkan saat ini, seperti semangat untuk membangun.
Kemudian, saling menghargai karena Islam yang rahmatan lil alamin sebagai pemandu jalan kehidupan.
"Beliau menginspirasi kita dalam berbagai tata kehidupan pemerintahan yang baik dan pentingnya untuk saling percaya dan berpikir positif," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.