KUPANG, KOMPAS.com - YRM (17) siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diduga gantung diri di pohon cemara, Jumat (19/5/2023).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Miomafo Barat Inspektur Polisi Dua (Ipda) Putu Ediarta, mengatakan, siswa kelas III SMA itu ditemukan tewas gantung diri oleh ibu kandungnya WKT (50).
"Ditemukan tewas gantung diri tadi pagi sekitar pukul 09.00 Wita," ujar Putu, kepada Kompas.com, Jumat malam.
Berdasarkan keterangan WKT lanjut Putu, awalnya YRM sempat tidur di rumah temannya berinisial MB pada Kamis (18/5/2023) malam.
Kemudian, pada Jumat pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita, YRM kembali ke rumahnya. Sedangkan ibunya WKT sedang berada di rumah tetangga.
Baca juga: 7 BTS Kominfo di Pelosok NTT Sebagian Tak Aktif, Warga Dapat Sinyal Malam Hari
Tak lama kemudian, WKT kembali ke rumah untuk menyiapkan. Namun, saat berada di tempat tidur, WKT melihat sepucuk surat.
"Isi suratnya, meminta ibunya untuk melihatnya di kebun milik mereka yang berada di bawah rumah mereka. Dia juga menulis selamat jalan mama," sebut Putu.
Setelah membaca surat tersebut, WKT langsung ke kebun untuk mengecek sesuai surat tersebut.
Tiba di kebun, WKT terkejut karena melihat anaknya sudah gantung diri di atas pohon cemara menggunakan tali nilon warna biru.
Melihat itu, WKT berusaha memanjat pohon untuk menurunkan putranya, tetapi karena ukuran pohon besar, WKT lalu berteriak meminta tolong kepada warga setempat.
Warga pun berdatangan ke lokasi untuk melihat hal itu. Warga lalu menghubungi polisi.
Tim identifikasi Polres TTU, piket Polres TTU dan Kapolsek Miomaffo Barat bersama anggotanya mendatangi tempat kejadian dan olah tempat kejadian perkara.
Baca juga: Kecewa dengan Tower BTS 4G di Semau, Warga NTT: Kami Sempat Berencana Membongkarnya
"Hasil olah tempat kejadian perkara dan juga visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh YRM," kata Putu.
Jenazah YRM kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
"Keluarga menerima dengan ikhlas kematian YRM dan bersedia untuk membuat surat pernyataan penolakan otopsi," kata Putu.