BANGKA, KOMPAS.com-Seekor pesut ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan di pantai penuh tumpukan sampah di daerah Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
Gambar bangkai hewan dilindungi itu pun beredar luas di sosial media.
Tidak sedikit yang mengomentari satwa endemik Sungai Mahakam itu mati lantaran keracunan sampah yang bertebaran di laut.
Baca juga: Bangkai Pesut di Pantai Karawang, Bukan Terdampar tetapi Didorong Induknya
Kepala Resort Konservasi Eksitu Wilayah XVII Bangka, Fadli Jundana membenarkan adanya temuan bangkai pesut di daerah Toboali.
Namun kejadiannya bukan baru-baru ini, melainkan pada 7 Mei 2023.
Temuan bangkai pesut pertama kali dilaporkan warga yang kemudian dilakukan pemeriksaan bersama tim terkait.
"Mengidentifikasi penyebab kematian melalui nekropsi dengan memeriksa fisik luar dan organ dalam. Pada saat ditemukan bangkai pesut dalam kondisi bengkak dan kulit sudah mulai terkelupas, sirip bagian kanan dan ekor sudah tidak ada, kemungkinan pesut tersebut sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan," kata Fadli saat dihubungi, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Nelayan Temukan Seekor Pesut Mati di Perairan Ketapang Kalbar
Fadli menuturkan, Petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Yayan Muchlis Marchito didampingi BKSDA Sumsel dan PPS Alobi melakukan nekropsi pada bangkai pesut tersebut.
Berdasar dari hasil nekropsi, pesut tersebut berjenis kelamin betina dengan ukuran panjang tubuh 80 sentimeter.
"Penyebab kematian kemungkinan adanya infeksi interna, dapat juga disebabkan kemungkinan terpisah dari koloni dan bermasalah dengan ekolokasi pesut tersebut, mengingat banyaknya kapal isap atau ponton di sekitar perairan," ungkap Fadli.