MALUKU, KOMPAS.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mencopot Gubernur Maluku Murad Ismail dari jabatan Ketua DPD PDI-P Maluku. Pihak DPP menegaskan bahwa Murad juga telah dicopot dari kader partai.
Kepindahan sang istri dari PDI-P ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan sikap emosional Murad disebut-sebut sebagai penyebab utama pencopotan.
Setelah kegaduhan tersebut, akhirnya beredar sebuah surat penyataan yang diduga kuat dibuat oleh Murad Ismail.
Baca juga: Beberkan Sikap Tak Terpuji Murad Ismail, Djarot: Marah-marah Sambil Pukul Meja
Wakil Ketua Bidang Politik DPD PDI-P Maluku Jafry Taihutu membenarkan dicopotnya Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDI-P Maluku.
Pencopotan Murad Ismail tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 793/ KPTS/DPP/V/2023.
Hal itu berdampak pada tersebut perubahan struktur partai di tingkat provinsi.
"Ada tiga keputusan yang telah disampaikan DPP yang ditandatangani secara resmi oleh Ketum DPP Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Hasto," kata Jafry di Kantor DPD PDI-P Maluku, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Pencopotan Gubernur Murad Ismail dari Ketua DPD PDI-P Maluku, Bermula Kabar Istri Pindah Partai
Sebagai ganti Murad, DPP PDI-P menunjuk Benhur George Watubun menjadi Ketua DPD PDI-P Maluku sesuai Surat Keputusan Nomor 794/KPTS/DPP/V/2023.
Jabatan Benhur sebelumnya adalah Sekretaris DPD PDI-P Maluku. Jabatan Sekretaris DPD PDI-P Maluku kini diisi oleh Wercy Barends.
Beberapa pengurus juga diganti karena telah mengundurkan diri.
“Pada keputusan kelima itu ada SK penyempurnaan partai karena ada beberapa struktural partai yang keluar dan kami lakukan proses ada beberapa kawan-kawan partai kami yang masuk dan direkrut sebagai SK penyempurnaan,” katanya.
Namun demikian, Jafry memastikan pencopotan Murad tidak akan mengganggu kinerja politik DPD PDI-P Maluku dalam menyongsong Pemilu 2024.
"Kita punya target di 2024 itu menang pemilu dan kita akan berjalan sesuai target. Setelah ini kita langsung running untuk bekerja, kita harus menang di Maluku,” katanya.
Pencopotan Murad Ismail dari jabatan Ketua DPD PDI-P Maluku dilakukan setelah DPP PDI-P mengundang Murad untuk mengklarifikasi kabar sang istri yang pindah dari PDI-P ke Partai Amanat Nasional (PAN).