NUNUKAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara, menetapkan status siaga darurat bencana, pascakebakaran yang menghanguskan 15 bangunan di Pasar Pagi, Nunukan Kota, Minggu (7/5/2023) malam.
Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir, mengatakan, nilai kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar.
"Hasil sementara kalkulasi kerusakan fisik senilai Rp 1.050.000.000. Sementara kerugian materi sekitar Rp 348.000.000," ujarnya, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: 15 Bangunan di Pasar Pagi Nunukan Terbakar, Api Diduga dari Pembakaran Sabut Kelapa
Berdasar kaji cepat BPBD Nunukan, diperlukan adanya perhatian dan bantuan semua pihak untuk segera melakukan perbaikan. Hal ini agar perputaran ekonomi kembali berjalan di lokasi tersebut.
Selain itu tata ruang pusat perbelanjaan seperti pasar juga perlu diperbaiki. Termasuk membangun tandon air di permukiman padat penduduk, atau jalur pipa hydrant kebakaran.
"Juga dibutuhkan keberadaan pos Pemadam Kebakaran, sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana kebakaran perumahan, pemukiman," jelas Basir.
Sebelumnya, kebakaran meluluhlantakkan 13 kios dan 2 buah gudang di Pasar Pagi, Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (7/5/2023).
Kepala Seksi Rescue, Dinas Pemadam Kebakaran, Nunukan, Aristra Pratama Sanmigo menuturkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.40 Wita. Api menyebar dengan cepat karena konstruksi bangunan pasar, mayoritas dari kayu.
Sebanyak 40 personel dengan 7 armada damkar diterjunkan untuk menjinakkan api. Api baru bisa dipadamkan setelah satu jam atau pada pukul 22.30 Wita.
Musim kemarau yang tengah melanda Nunukan, menjadi salah satu kendala dalam pemadaman. Sehingga sebagian armada pemadam kebakaran mencari sumber air alternatif maupun genangan. Termasuk mengambil air dari kolam ikan di alun alun Nunukan.
Kendala lain, kata Aris, musibah kebakaran seakan selalu menjadi tontonan masyarakat. Banyaknya masyarakat yang datang ke lokasi membuat mobil pemadam kebakaran sedikit terhambat.
Informasi yang diperoleh petugas, nyala api berasal dari adanya pembakaran sabut kelapa di tempat pembuangan sampah belakang pasar di dekat gudang. Polisi, masih melakukan penelusuran dan mendalami keterangan di lapangan terhadap peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.