PADANG, KOMPAS.com - Universitas Negeri Padang (UNP) mewaspadai perjokian melalui aplikasi kecerdasan buatan (AI) dalam pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) pada penerimaan mahasiswa baru lewat Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Sebagai langkah antisipasi, UNP memastikan seluruh komputer yang digunakan dalam UTBK bebas dari aplikasi.
"Selain itu kita menurunkan 1.023 pengawas yang memantau proses ujian," kata Rektor UNP Ganefri kepada wartawan, Senin (8/5/2023) di Padang.
Baca juga: Terseret Arus Banjir, Balita di Padang Ditemukan Tewas
Ganefri mengatakan, UTBK mulai dilaksanakan 8-28 Mei 2023 di Kampus UNP Air Tawar Padang.
Menurut Ganefri, usaha perjokian dalam UTBK selalu ada peluangnya. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi kecerdasan buatan yang bisa digunakan untuk membantu calon mahasiswa dalam ujian.
Ganefri meminta calon mahasiswa agar tidak terlibat perjokian karena jika ketahuan bisa dinyatakan gagal dalam ujian.
Baca juga: Longsor di Malalak, Akses Jalan Alternatif Bukittinggi-Padang Terputus
Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) UTBK Kemendikbud dan Ristek, Urip Purwono mengaku, pihaknya mewaspadai calon mahasiswa terlibat dalam perjokian, termasuk penggunaan aplikasi kecerdasan buatan.
"Makanya kita minta seluruh komputer clear atau bersih dari aplikasi itu. Lalu pengawas intens mengawasi sehingga tidak ada celah untuk berbuat curang," kata Urip.
Urip juga memastikan bagi calon mahasiswa yang terbukti terlibat dalam perjokian akan digagalkan.
"Ya pasti digagalkan karena berbuat curang," jelas Urip.
Ganefri mengatakan, calon mahasiswa yang UTBK di UNP mencapai 21.221 orang.
UNP menyediakan 1.500 komputer dengan kapasitas internet besar. Selain itu, UNP juga menyiagakan genset jika sewaktu-waktu listrik padam.
"Ujian dilaksanakan dalam dua gelombang yaitu 8-14 Mei gelombang I dan 22-28 Mei gelombang II," jelas Ganefri.
Untuk memudahkan mahasiswa, UNP menyediakan mobil listrik, motor, dan mobil untuk calon mahasiswa masuk ke ruangan ujian.
"Kita sediakan posko di depan pintu gerbang. Nanti calon mahasiswa yang hampir terlambat kita bantu mengantarkannya dengan kendaraan tadi hingga ke ruangan tes," kata Ganefri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.