Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Bupati Nduga Sebut Penyanderaan Pilot Susi Air Mengganggu Layanan Masyarakat

Kompas.com - 04/05/2023, 08:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Kasus penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens berdampak mengganggu pelayanan pada masyarakat di Nduga, Papua Pegunungan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge.

Menurut Namia, pelayanan kesehatan hingga kebutuhan masyarakat mulai terganggu semenjak insiden penyanderaan.

Baca juga: Pencarian Pilot Susi Air, Gugurnya Pratu Miftahul, dan Operasi Siaga Tempur...

Akses pelayanan ke daerah-daerah juga mulai terdampak, utamanya mengenai mobilisasi logistik.

Namia khawatir masyarakat kelaparan dan sakit lantaran persoalan tersebut.

"Semua pihak harus membantu agar pilot tersebut segera dibebaskan, karena bila berlarut-larut maka nantinya masyarakat sendiri yang akan menjadi korban," kata dia, Rabu (3/5/2023), seperti dilansir dari Antara.

Dia juga menyebutkan bahwa warga di daerahnya mengalami ketakutan dengan situasi konflik itu.

Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Imbas Serangan KKB di Nduga Bertambah Jadi 4, Semua Jenazah Diterbangkan ke Timika

Upaya pembebasan

Namia mengaku tidak bisa menahan apabila TNI dan Polri melakukan operasi untuk membebaskan Kapten Philip yang disandera KKB.

"Saya berharap Pilot Susi Air dapat segera dibebaskan agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban. Karena bila tidak, maka saat terjadi kontak senjata antara aparat dengan OPM kemungkinan masyarakat menjadi korban," ujar dia.

Pemerintah Daerah, lanjut dia, telah berupaya terlibat membantu pembebasan.

"Pemda Nduga berupaya semaksimal mungkin membantu pembebasan sandera agar aktivitas dapat kembali normal," tandasnya.

Baca juga: Usai Serangan KKB di Nduga, Panglima TNI Rotasi Pasukan di Papua


Negosiasi

Pj Bupati Nduga menjelaskan, upaya yang dilakukan adalah negosiasi dengan kelompok yang menyandera pilot Susi Air.

Anggota tim diklaim telah bertemu dengan kelompok penyandera.

"Tim negosiasi masih terus bekerja dan berharap membawa hasil positif sehingga Philip dapat segera dibebaskan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru Philip Mark Merthens disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.

Hingga kini, kondisi dan keberadaan Philip belum diketahui secara pasti.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah Tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah Tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com