Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Sebut Kota Semarang Sudah Eksis sejak Abad Ke-8, Ini Buktinya

Kompas.com - 03/05/2023, 10:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Arkeolog Tri Subekso menyebut Kota Semarang sudah berjaya jauh lebih lama sebelum adanya penetapan Hari Jadi yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.

Diperkirakan peradaban di Kota Semarang sudah eksis sejak abad 8 Masehi. Pasalnya letak Kota Semarang berada di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa yang merupakan kawasan Dermaga besar pada masa itu.

"Saya kira awal-awal Masehi itu memang Kota Semarang sudah eksis sebagai munculnya peradaban dan tempat interaksi antara penduduk pribumi (Jawa kuno) pada masa itu dengan orang-orang luar," katanya saat dihubungi melalui panggilan telepon, Selasa (2/5/2023).

Tri menyebutkan ada sejumlah bukti peninggalan abad 8 hingga 10 masehi. Misalnya situs Watu Tugu di kecamatan Tugu kota Semarang.

Baca juga: Sejarah Hari Jadi Kota Semarang yang Diperingati Tiap Tanggal 2 Mei

"Meskipun pada zaman Belanda ditemukan dalam kondisi runtuh. Itu bisa dijadikan salah satu penanda peradaban awal-awal yang ada di Kota Semarang area Barat," paparnya.

Menurutnya, tugu ini sebenarnya tidak seperti yang diceritakan selama ini, yakni sebagai tanda batas antara Majapahit dan Padjajaran. Pasalnya tugu tersebut lebih menyerupai setupa yang penempatannya sengaja diletakkan di sebuah bukit yang berada di tepian pantai Utara Jawa.

Bergeser ke kawasan Simongan, daerah Bergota, Mugas dan sekitarnya, juga masih ada sisa-sisa komponen bangunan candi. Dari laporan Belanda disebut ada temuan Nekara, tapi kemudian ditemukan reruntuhan bangunan candi saat membangun Gereja Katedral.

"Artinya adalah sudah ada bangunan-bangunan klasik pada masa lalu yang posisinya berada di tepian pantai Semarang pada masa lalu," imbuhnya.

Ia menegaskan peninggalan candi-candi itu cukup menjadi bukti bahwa kota Semarang sudah eksis sejak lama. Dalam hal ini sebagai permukiman pribumi maupun untuk kegiatan perekonomian.

"Semarang itu salah satu kota yang berada di tepi laut tetapi langsung terhubung dengan gunung (gunung Ungaran). Zaman dulu adanya gunung yang paling dekat dengan laut itu lebih memungkinkan para pelaut atau pendatang sebagai tempat jujugan (tujuan) karena navigasi terbatas di masa itu," ujarnya.

Tri berharap Pemerintah Kota Semarang lebih gencar mengenalkan sejarah Kota Semarang, khususnya bagi generasi milenial dengan cara populer. Baik melalui museum, buku sejarah, ataupun sosial media yang dimiliki Pemkot.

"Ini menjadi satu media literasi buat generasi untuk mengetahui sejarah Semarang, kemudian banyak tinggalan kota Semarang itu mungkin bisa lebih di jaga dan dirawat lagi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com