Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari H Lebaran, Sejumlah Ruas Jalan di Kawasan Puncak Bogor Macet

Kompas.com - 22/04/2023, 16:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah ruas di Jalan Raya Puncak Bogor, Jawa Barat, terpantau macet pada Lebaran hari pertama atau Sabtu (22/4/2023).

Hal ini disebabkan karena masyarakat yang silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Berdasarkan pantauan, kemacetan arus lalu lintas kendaraan terjadi dari Pasar Cisarua hingga Simpang Megamendung.

Baca juga: Jalur Wisata Puncak Bogor Diprediksi Macet Pada H+1 Lebaran, Ganjil Genap Diberlakukan Lebih Awal

"Pokoknya dari Pasar (Cisarua) ini sampai Megamendung padat," ucap KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Noviantasari saat ditemui di Pospol Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu.

Kemacetan arus lalu lintas kendaraan itu terjadi imbas dari masyarakat yang bersilaturahmi merayakan Lebaran secara serentak. 

Jalan alternatif digunakan masyarakat untuk silaturahmi sehingga banyak terjadi pemotongan arusnya. 

Baca juga: Dalam 5 Hari Arus Mudik Lebaran, 152.771 Kendaraan Masuk ke Kawasan Puncak Bogor

Selain itu, masyarakat juga banyak ziarah ke leluhurnya sehingga arusnya banyak yang tertahan. 

"Motor, mobil cukup banyaklah yang ke atas yang mau silaturahmi yang mau ini jadi terhenti. Dominan pengendara ke atas masih itu aja, belum wisata, belum arus wisatawan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com