BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Proyek pemasangan pipa gas Senipah-Balikpapan menjadi keluhan masyarakat.
Bagaimana tidak, proyek pemasangan pipa sepanjang 78 Kilometer itu membuat sejumlah fasilitas umum seperti jalanan hingga trotoar rusak bahkan ambruk.
Dampaknya, arus lalu lintas menjadi macet total bahkan tak sedikit pengendara yang alami kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak dan berlubang itu.
Kondisi ini pun masih terus terjadi sehingga membuat masyarakat mendesak agar pihak Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution selaku yang punya proyek untuk bertanggungjawab akibat kerusakan yang terjadi.
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Karyawan PT BHP di Nunukan, Hanya Mau Beri Peringatan Malah Bablas
Tidak hanya jalanan utama para pengendara yang rusak, namun sejumlah ruko dan rumah warga yang berdekatan dengan proyek pipa gas tersebut turut terdampak.
Salah satu ruko di Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 1, Kecamatan Balikpapan Utara bahkan sampai tercemar limbah lumpur akibat kegiatan galian pipa.
“Lumpurnya menggangu usaha kita, waktu awal pengerjaan tidak ada sosialisasi oleh mereka. Usaha saya ini kan fotokopian dan jual pulsa lumpuh sudah semingguan. Jadi saya enggak ada income sama sekali,” kata Steven, pemilik usaha fotokopi dan pulsa yang terkena limbah lumpur.
Koordinator Humas PGN Solution, Daniel Soerbakti mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan proyek penggalian pipa gas dari Senipah-Balikpapan ini menggunakan empat metode.
Di Balikpapan, pihaknya menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) dikarenakan kontur wilayah berbukit dan berbelok.
“Jadi, karena di Balikpapan sendiri PH tanahnya rendah, keadaan berbukit-bukit dan berbelok-belok, sehingga HDD itu kami ambil jalur pendek dengan kerendahan yang tidak terlalu dalam, sehingga ada juga penyambungnya dengan pipa itu dengan open cut,” ujar dia.
Daniel mengakui dalam pelaksanaan penggalian pipa gas tentu berdampak pada masyarakat.
Namun, pihaknya tetap akan bertanggungjawab atas segala dampak yang ditimbulkan akibat proyek galian pipa gas tersebut.
“Bukan berarti kami tidak bertanggungjawab, kami dari PGN Solution itu akan bertanggungjawab dari segala apapun dampak yang terjadi. Itulah tanggungjawab Pertamina terhadap pembangunan di daerah Kalimantan,” tutur dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.