Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli 14 Santrinya, Seolah-olah Ijab Kabul dalam Bahasa Arab

Kompas.com - 11/04/2023, 14:21 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Polres Batang, Jawa Tengah mengungkap kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh KH Wildan Mashuri pengasuh pondok pesantren yang berada di wilayah Kecamatan Bandar.

Saat ini total ada 14 santri yang menjadi korban perbuatan biadab pelaku.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, modus pelaku melakukan pemerkosaan bermodus mengajak ke kantin di pagi hari, kemudian diajak bersetubuh.

"Tersangka membujuk korbannya yang kebanyakan usia 14 sampai 17 tahun agar mau melayani beralasan untuk mendapatkan karomah dan jodoh yang soleh," kata Kapolda Luthfi, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli Belasan Santriwati Sejak 2019, Modusnya Pura-pura Menikah Siri

Sebelum melakukan pencabulan tersangka juga seolah-olah telah menikahi korban dengan cara mengucapkan kata ijab kabul dengan berbahasa Arab.

Hal itu agar korban percaya mereka sudah menjadi suami istri.

Usai melakukan aksinya, Wildan kemudian meminta kepada korbannya supaya tidak menceritakannya kepada siapapun dengan memberikan sejumlah uang.

Baca juga: Pengakuan Ayah di Purworejo Cabuli Anak Tiri Berusia 14 Tahun karena Tergoda

 

Kapolda menambahkan aksi tersangka sudah dilakukan sejak tahun 2019 silam. Bahkan hingga kini polisi terus melakukan penyidikan atas kasus ini yang kemungkinan korbannya bertambah.

"Jadi korbannya 14 santriwati di mana 11 orang sudah kita visum, positif ada robek di obgynnya kemudian 3 orang masih utuh. Jadi 3 orang karena masih utuh, kategorinya pencabulan," tambah dia.


Dalam kasus ini polisi menyita barang bukti sejumlah pakaian korban dan kasur yang berada di kamar pelaku.

"Pelaku dijerat dengan pasal perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun karena tersangka seorang tenaga pendidik ditambah sepertiga masa hukuman," kata Irjen Pol Luthfi.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa Pemprov Jateng akan berkoordinasi dengan Kemenag.

Mereka akan membahas status dari ponpes itu apakah tetap dibuka atau akan ditutup.

"Kami akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tersebut apakah akan ditutup atau tidak," ujar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com