KOMPAS.com - Timphan atau timpan adalah kue tradisional yang menjadi sajian khas lebaran dari Aceh.
Masyarakat Aceh kerap menjadikan timphan sebagai hidangan utama untuk menjamu tamu yang berkunjung ke rumah saat momen lebaran.
Baca juga: 7 Menu Buka Puasa Khas Aceh saat Ramadan, Salah Satunya Kuah Beulangong
Tak seperti kue basah lainnya, timphan yang biasa dibuat sehari sebelum lebaran dapat bertahan lama hingga kurang lebih seminggu.
Tak heran jika jelang lebaran, banyak ibu-ibu mulai berbelanja berbagai kebutuhan untuk dapat menyajikan timphan di Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: 10 Daftar Makanan Khas Aceh, Selain Mie Aceh
Dilansir dari laman DPMPTSP Kabupaten Bireuen, timphan memiliki ciri khas dengan daun pisang muda sebagai pembalutnya.
Makanan tradisional dari Aceh ini memiliki bentuk pipih dan panjang dengan rasa manis dan legit.
Baca juga: Mengenal Alee Tunjang, Kesenian Khas Aceh yang Nyaris Punah…
Kuliner khas Aceh yang satu ini memang sangat populer, hingga ada ungkapan atau peribahasa yang terkait dengan keberadaannya.
Dalam bahasa setempat, ungkapan tersebut berbunyi “ìUroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasaî” yang berarti “hari baik bulan baik timphan ibu buat harus dapat kurasakan”.
Tak hanya saat Hari Raya Idul Fitri, timphan juga disajikan pada Hari Raya Idul Adha, dan acara adat masyarakat Aceh.
Seiring berjalannya waktu, kini kue tradisional khas Aceh ini juga dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung dan rumah makan.
Untuk memasak sajian khas lebaran yang satu ini, diperlukan dua adonan yaitu adonan kulit dan adonan isian.
Bahan dasar kulit timphan adalah campuran tepung ketan putih, garam air kapur sirih, dan santan kental (kanil) yang dipadukan dengan pisang raja.
Sementara isian timphan terbuat dari telur, gula, garam, tepung terigu, santan, nangka, kelapa parut, dan daun pandan.
Variasi adonan isian timphan juga banyak dikreasikan dengan berbagai rasa sesuai selera seperti rasa kelapa, durian, pisang, labu, dan srikaya.
Adapun penambahan nangka dalam isian timphan bertujuan untuk memunculkan aroma yang lebih sedap.
Kedua adonan ditata rapi di dalam daun pisang muda dan dikukus hingga matang untuk kemudian dihidangkan.
Sumber: acehprov.go.id, dpmptsp.bireuenkab.go.id, m.antaranews.com, dan kompas.com (Penulis : Silvita Agmasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.