KOMPAS.com- PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) memberi konfirmasi terkait dengan temuan kartu debit Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam kondisi masih tersegel di lapak pengepul rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Puluhan Ribu KIP Ditemukan di Lapak Pengepul Rongsokan di Lebak, Diduga Dijual Bank
Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan mengatakan, KIP tersebut sudah tidak aktif atau tidak dapat digunakan lagi.
Baca juga: Puluhan Ribu KIP Ditemukan di Lapak Rongsokan, Disdikbud Banten: Banyak Sekolah Menunggu
Dia menyebut, sebelumnya terdapat 37.344 kartu yang hendak dimusnahkan dan telah dibuatkan berita acara pemusnahan secara resmi.
Namun, dalam prosesnya, diduga terdapat pihak yang memiliki itikad tidak baik.
BNI tengah bekerja sama dengan pihak aparat hukum untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Faizal, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (7/4/2023).
Faizal menegaskan pemusnahan kartu debit KIP tidak menyebabkan kerugian negara.
Selain itu, pemusnahan kartu tidak menghambat penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) ke rekening siswa penerima.
Adapun pemusnahan kartu telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Faizal menyebut pemusnahan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunan kartu debit KIP.
Sebelum dilakukan pemusnahan, BNI telah memastikan bahwa dana bantuan PIP telah dicairkan oleh penerima bantuan tanpa menggunakan kartu.
Terkait rekening yang belum diaktivasi oleh siswa, dipastikan dananya sudah kembali ke kas negara.
Faizal menjelaskan, BNI berkomitmen menyukseskan program pemerintah. Salah satu adalah dengan penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Debit Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Secara keseluruhan, dari 2015 hingga 2023, BNI telah berkontribusi aktif dalam penyaluran PIP dengan jumlah penerima 22,45 juta dan nominal Rp 18,08 triliun.
"Kami akan terus melanjutkan dukungan terhadap program pemerintah ini dan memberikan kemudahan salah satu nya adalah penerima bantuan dapat melakukan pencairan bantuan pendidikan hanya dengan menggunakan buku tabungan dan kartu indentitas di kantor cabang terdekat. Baik secara individu maupun kolektif," ujar Faizal.