Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Marsi, 2 Tahun PKH Anaknya Tak Cair, Pilih Berjualan Gorengan di Bulan Ramadhan demi Menyambung Hidup

Kompas.com - 01/04/2023, 08:06 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com  - Hujan rintik mengguyur Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menjelang waktu shalat maghrib tiba.

Tangan Marsi (35) terlihat cekatan memotong wortel dan sayuran lainnya untuk bahan gorengan di antara sempitnya dapur yang hanya berukuran 1 x 2 meter tersebut.

Sempitnya ruangan membuat Marsini terhimpit antara kompor dan meja kecil untuk menaruh sayur sayuran.

“Ini untuk membuat tahu isi, tempe gembug goreng, bakwan, pokoknya jadi gorengan,” ujar warga Desa Sumber Sawit, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan tersebut, pada Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Kisah Beduk di Masjid Berusia Ratusan Tahun di Magetan, Tanda Cinta dari Seorang Santri

Marsi yang menyandang disabilitas dengan lumpuh layu sejak kecil mengaku menjual gorengan di Bulan Ramdhan lebih menguntungkan dibandingkan menganyam bambu untuk caping.

Jika menganyam caping dengan keterbatasannya dia mengaku hanya mendapat Rp 1.000 setiap anyaman atau sekitar Rp 10.000 setiap hari dengan mulai kerja jam 8 pagi hingga jam 9 malam.

“Kalau jual gorengan modal Rp 40.000 bisa dapat Rp 60.000. Yang beli ya warga sekitar. Biasanya dibantu saudara yang keliling,” imbuh dia.

Jualan gorengan di Bulan Ramadhan tak menyurutkan kegiatan menyanyam bilah iratan bambu untuk membuat caping.

Dia mengaku bersyukur ada uang tambahan dari berjualan gorengan di Bulan Ramdhan.

“Hasilnya ya ditabung untuk membeli kebutuhan Lebaran nanti, buat beli baju anak saya,” ucap dia.

Sementara Supriyanto (28), anak semata wayang Marsi yang juga menderita lumpuh layu hanya bisa beraktifitas di dalam kamar berukuran 3X2 meter.

Dua tahun terakhir dia berjuang untuk menanyakan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) miliknya yang tak juga kunjung cair.

“Belum cair sampai saat ini. Padahal, bantuan itu bisa membantu kebutuhan ibu,” kata dia.

PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga yang ditetapkan sebagai penerima manfaat PKH.

Baca juga: 3.000 Balita di Magetan Menderita Stunting, Pemkab Anggarkan Rp 800 Juta untuk Beli Susu

 

Sebelum menjadi program PKH, Supriyanto mengsaku mendapat bantuan untuk orang dengan cacat berat sebesar Rp 300.000 per bulan.

Namun, saat program tersebut berubah menjadi PKH, besaran uang yang dia terima justru turun menjadi Rp 200.000. Itupun selama 2 tahun terakhir tak lagi dia terima.

“Saya hanya pingin PKH saya cair, saya tidak mau apa-apa,” ucapnya lirih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com