SIKKA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi menegaskan, tidak ada tempat bagi pihak yang intoleran untuk hidup di wilayah NTT.
Hal tersebut disampaikan Yosef saat memberikan sambutan perayaan syukur pemberkatan dan peresmian gedung kampus baru Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero di Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu (23/3/2023).
“Tidak ada tempat di NTT bagi mereka yang intoleran, tidak boleh hidup NTT. Di luar angkasa silakan, tetapi di NTT tidak boleh,” ujar Yosef.
Baca juga: Ada Guru Diduga Intoleran di Rokan Hulu, Massa Demo Minta Proses Hukum Lanjut
Yosef menilai situasi Indonesia saat ini dalam keadaan enggan mati dan hidup tak mau.
Sebab, kata politisi Golkar ini, banyak peristiwa atau kejadian yang tidak mencerminkan kehidupan bertoleransi.
“Indonesia ini lagi dalam keadaan yang mati (tetapi) tidak mati, (hidup tetapi) tidak hidup. Mengapa saya katakan demikian, banyak kejadian di Indonesia ini yang nilai-nilai toleransinya mulai tergerus,” katanya.
Oleh sebab itu Yosef mengajak untuk gemakan semangat toleransi NTT ke semua penjuru tanah air bahkan seluruh dunia.
Apalagi NTT, lanjutnya, dijuluki nusa terindah toleransinya.
Baca juga: Kepala BNPT Sebut Ada TKI Menyumbang Dana kepada Kelompok Intoleran
Yosef juga berharap agar NTT bisa menjadi acuan hidup bertoleransi agar seluruh penjuru Tanah Air bisa belajar tentang toleransi dari provinsi ini.
“Supaya orang di Aceh bisa dengar, orang Papua harus bisa dengar. Terlebih di Jakarta harus bisa dengar, di Jawa Barat juga harus dengar, bahwa belajarlah NTT yang toleransinya sangat tinggi,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.